Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Great Kanto Menewaskan 140.000 Orang

Kompas.com - 01/09/2022, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kronologi kejadian gempa Great Kanto

Dikutip dari Japan Experience (24/12/2012), gempa terjadi pada pukul 11.58 waktu setempat, Sabtu, 1 September 1923.

Gempa berasal dari lepas pantai barat daya Tokyo, di Teluk Sagami. Kanto adalah nama wilayah geografis di mana Tokyo menjadi pusatnya.

Guncangan awal diikuti tsunami beberapa menit kemudian. Rentetan ombak yang menjulang tinggi menyapu ribuan orang.

Laporan saksi kontemporer berbicara tentang gempa yang berlangsung antara 4-10 menit. Itu adalah skala waktu yang akan menyebarkan kepanikan dan ketakutan di antara mereka yang mengalami gempa.

Baca juga: Diterjang Tsunami, di Mana Letak Tonga?


Gempa Besar Kanto menyebabkan kehancuran besar mulai dari prefektur Shizuoka, hingga Prefektur Chiba, Prefektur Kanagawa (termasuk kota resor Hakone, Keshogunan, Kamakura, dan kota utama, Yokohama), serta Tokyo.

Di sisi lain kebakaran terjadi di mana-mana karena gempa terjadi pada siang hari, yaitu saat orang-orang menyiapkan makan siang.

Angin topan terjadi di Semenanjung Noto (di prefektur Ishikawa, di sisi Laut Jepang negara itu) dan di Teluk Tokyo. Angin itu menambah parah parah kebakaran.

Sementara itu tsunami yang disebabkan oleh gempa menghancurkan daerah pesisir. Tanah longsor juga bertanggung jawab atas banyak korban lainnya.

Bencana gempa terbesar terjadi di daerah Ryogoku Tokyo, tepatnya di bangsal Sumida, tempat 40.000 pengungsi mencari perlindungan.

Baca juga: Apakah Peningkatan Aktivitas Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami? Ini Kata BMKG

Halaman:

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com