Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Great Kanto Menewaskan 140.000 Orang

KOMPAS.com - Hari ini 99 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 1 September 1923, terjadi gempa besar di Jepang.

Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang kerap dilanda gempa.

Gempa yang meluluhlantahkan Tokyo, Kanto, dan sekitarnya saat itu merupakan gempa besar dalam sejarah dunia.

Dilansir Britannica, gempa itu disebut juga dengan gempa Great Kanto. Kekuatannya mencapai 7,9 SR.

Korban tewas akibat gempa diperkirakan telah melebihi 140.000 orang. Lebih dari setengah bangunan bata dan sepersepuluh dari struktur beton bertulang di wilayah tersebut runtuh.

Ratusan ribu rumah terguncang atau terbakar akibat kebakaran yang diakibatkan oleh gempa tersebut.

Gempa itu menghasilkan tsunami yang ketinggiannya mencapai 39,5 kaki (12 meter) di Atami di Teluk Sagami. Hal itu menyebabkan 155 rumah hancur dan 60 orang tewas.

Dikutip dari Japan Experience (24/12/2012), gempa terjadi pada pukul 11.58 waktu setempat, Sabtu, 1 September 1923.

Gempa berasal dari lepas pantai barat daya Tokyo, di Teluk Sagami. Kanto adalah nama wilayah geografis di mana Tokyo menjadi pusatnya.

Guncangan awal diikuti tsunami beberapa menit kemudian. Rentetan ombak yang menjulang tinggi menyapu ribuan orang.

Laporan saksi kontemporer berbicara tentang gempa yang berlangsung antara 4-10 menit. Itu adalah skala waktu yang akan menyebarkan kepanikan dan ketakutan di antara mereka yang mengalami gempa.

Gempa Besar Kanto menyebabkan kehancuran besar mulai dari prefektur Shizuoka, hingga Prefektur Chiba, Prefektur Kanagawa (termasuk kota resor Hakone, Keshogunan, Kamakura, dan kota utama, Yokohama), serta Tokyo.

Di sisi lain kebakaran terjadi di mana-mana karena gempa terjadi pada siang hari, yaitu saat orang-orang menyiapkan makan siang.

Angin topan terjadi di Semenanjung Noto (di prefektur Ishikawa, di sisi Laut Jepang negara itu) dan di Teluk Tokyo. Angin itu menambah parah parah kebakaran.

Sementara itu tsunami yang disebabkan oleh gempa menghancurkan daerah pesisir. Tanah longsor juga bertanggung jawab atas banyak korban lainnya.

Bencana gempa terbesar terjadi di daerah Ryogoku Tokyo, tepatnya di bangsal Sumida, tempat 40.000 pengungsi mencari perlindungan.


Pascagempa great Kanto

Sekitar 60 gempa susulan tercatat setelah gempa besar awal pada minggu-minggu setelah bencana.

Hampir 2 juta orang kehilangan tempat tinggal di wilayah Tokyo.

Setelah gempa bumi, infrastruktur jalan dan kereta api Tokyo sepenuhnya dibangun kembali.

Taman didirikan di seluruh kota untuk perlindungan jika terjadi bencana gempa bumi di masa depan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/01/073000865/hari-ini-dalam-sejarah--gempa-great-kanto-menewaskan-140.000-orang

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke