Sama seperti bulu mata dan rambut hidung, rambut kemaluan berfungsi menjebak kotoran dan mikroorganisme berbahaya.
Tak hanya itu, folikel pada rambut juga menghasilkan sebum, yakni minyak yang berguna mencegah bakteri berkembang biak.
Oleh sebab itu, rambut kemaluan bisa melindungi dari infeksi tertentu, termasuk:
Feromon adalah zat kimia yang memengaruhi respons sosial dan seksual orang lain.
Dibanding daerah lain, feromon yang disekresikan kelenjar keringat apokrin lebih banyak ditemui di area genital.
Untuk itu, ada sebuah teori bahwa rambut kemaluan bisa menyebarkan feromon sehingga meningkatkan daya tarik seksual.
Namun, dikutip dari Medical News Today, sebagian besar studi ilmiah yang terkontrol dengan baik belum menunjukkan bukti kuat untuk teori ini.
Baca juga: 5 Kesalahan dalam Membersihkan Vagina, Salah Satunya dengan Sabun
Masih dari Medical News Today, rambut kemaluan tidak selalu higienis lantaran berperan menjebak kotoran dan keringat.
Oleh karena itu, rambut kemaluan perlu dibersihkan secara rutin, yakni setiap kali mandi dan buang air kecil.
Adapun cara membersihkan rambut kemaluan cukup dengan menggunakan air biasa.
Bersihkan pula area genital dari arah depan ke belakang, dan hindari arah sebaliknya. Tujuannya agar mikroorganisme dari anus tak masuk ke dalam vagina.
Baca juga: Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan? Begini Risikonya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.