Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Negara yang Mengembangkan Uang Digital Selain Indonesia

Kompas.com - 18/07/2022, 14:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Karibia Timur

Negara-negara di Uni Karibia Timur menciptakan bentuk mata uang digital mereka sendiri untuk membantu mempercepat transaksi dan melayani orang-orang tanpa rekening bank.

Tujuh negara yang terlibat adalah Antigua dan Barbuda, Dominika, Grenada, Montserrat, St. Kitts and Nevis, Saint Lucia, dan St. Vincent and the Grenadines.

Anguilla adalah satu-satunya negara dalam serikat pekerja yang memilih keluar.

Bank Sentral Karibia Timur mengatakan "DCash" adalah mata uang berbasis blockchain pertama yang diperkenalkan oleh salah satu serikat mata uang dunia.

Sistem ini memungkinkan pengguna bahkan tanpa rekening bank untuk menggunakan aplikasi yang diunduh dan melakukan pembayaran melalui kode QR.

Baca juga: Rupiah Digital Akan Diterbitkan, Bagaimana Nasib Uang Tunai?

Negara dalam proses pengembangan uang digital

India

Pada Februari 2022, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengumumkan bahwa Reserve Bank of India (RBI) akan memperkenalkan rupee digital sekitar tahun keuangan 2022 hingga 2023, dikutip dari Investopedia.

Pengumuman itu muncul setelah sejumlah laporan yang saling bertentangan dari bank sentral negara itu, dimulai pada 2018 ketika mengancam akan melarang semua cryptocurrency swasta diperdagangkan di India.

Undang-undang itu dibatalkan pada Maret 2020 oleh Mahkamah Agung India.

Sitharaman mengatakan, uang digital akan meningkatkan ekonomi India, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya sistem manajemen mata uang negara, dan menyediakan mata uang digital yang stabil dan teregulasi.

Rusia

Bank Rusia pertama kali mengumumkan rencana untuk meluncurkan rubel digital pada Oktober 2017.

Bank sentral negara itu menyatakan, uang digital akan mengurangi biaya layanan pembayaran, mendorong persaingan di antara lembaga keuangan, menyediakan alat pembayaran yang nyaman bagi warganya di wilayah dengan akses terbatas ke infrastruktur keuangan, dan mengurangi ketergantungan Rusia pada dolar AS.

Rubel digital akan dibangun di atas platform hibrida yang menggabungkan teknologi buku besar terdistribusi (DLT) dan kontrol pusat dari Bank Rusia.

Tidak seperti negara-negara lain yang mengembangkan mata uang digital, Rusia berencana untuk membuat uang digitalnya tersedia secara offline.

Baca juga: BI Sebut Rupiah Digital Berpeluang Tingkatkan Pertumbuhan Pasar Modal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com