Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ikan Arapaima Ditemukan Usai Banjir di Garut, Ikan Apa Itu?

Kompas.com - 18/07/2022, 11:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video penemuan ikan berukuran raksasa di Garut, Jawa Barat, tersebar di media sosial.

Diunggah oleh akun Instagram ini pada Minggu (17/7/2022), video menampilkan masyarakat sekitar yang mengerumuni dua ikan berukuran besar.

Keterangan pengunggah, ikan tersebut ditemukan usai banjir di wilayah Garut, Jawa Barat surut.

Adapun dugaan, dua ikan berukuran raksasa tersebut merupakan ikan Arapaima.

"Usai Banjir, Warga Garut Kembali Temukan Ikan Arapaima Gigas di Daerah Cipejeuh, Dayeuhandap," tulis pengunggah.

Lantas, apa itu ikan Arapaima?

Baca juga: Unggahan Viral Aksi Pelecehan di KRL, Pelaku Sasar Penumpang yang Tidur

Penjelasan ahli

Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Dr Mohammad Mukhlis Kamal membenarkan, temuan dua ikan raksasa tersebut adalah ikan Arapaima.

"Ya itu Arapaima, cuma spesiesnya apakah gigas, mapae, agassizi, tidak jelas. Namun karena ukurannya yang besar, kemungkinan besar Arapaima gigas," kata Mukhlis, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/7/2022).

Ia menjelaskan, ikan Arapaima adalah ikan asli dari Sungai Amazon. Ikan ini dikenal juga dengan nama Pirarucu dan memiliki nama latin Arapaima gigas.

Penjelasan Mukhlis, ikan Arapaima merupakan jenis ikan yang dilarang di Indonesia.

Oleh karena itu, seharusnya keberadaan Arapaima di Indonesia hanya untuk tujuan khusus, seperti edukasi dan riset.

"Termasuk display di beberapa tempat di mana publik dapat memperoleh informasi dan ilmu tentang keanekaragaman hayati ikan-ikan air tawar di dunia," tutur dia.

Baca juga: Viral, Video Dua Kejadian Dugaan Pelecehan Seksual di KRL, Ini Penjelasan KAI

Berbahaya bagi ikan asli Indonesia

Mukhlis menyampaikan, ikan Arapaima bukan ikan asli Indonesia. Ikan ini juga sudah hidup adaptif di alam aslinya.

Meski demikian, Arapaima dapat dibawa ke Indonesia karena sama-sama berasal dari negara tropis.

"Namun, bilamana masuk ke perairan alami di Indonesia misalnya sungai dan danau, mereka memiliki beberapa kelebihan dan akan mengancam ikan-ikan asli Indonesia," kata Mukhlis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com