Dikutip dari MayoClinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Saat seseorang terpapar virus HPV, maka sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan.
Namun pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun. Hal inilah yang berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.
Gejala kanker serviks
Gejala pada kanker serviks pada stadium awal biasanya tak menunjukkan gejala.
Namun pada stadium lanjut sejumlah gejala yang bisa muncul yakni:
- Pendarahan vagina setelah hubungan seksual, antara periode atau setelah menopause
- Keputihan berair dan berdarah yang mungkin berat dan berbau busuk
- Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim
- Mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya
- Rasa sakit saat berhubungan seks rasa sakit di punggung bagian bawah, di antara tulang pinggul (panggul), atau di perut bagian bawah.
Jenis-jenis kanker serviks
Terdapat lebih dari satu jenis kanker serviks, berikut ini di antaranya:
- Karsinoma sel skuamosa: terbentuk di lapisan serviks, ditemukan di hingga 90 persen kasus kanker serviks
- Adenokarsinoma: jenis ini terbentuk di sel-sel yang menghasilkan lendir
- Karsinoma campuran: memiliki fitur dari dua jenis lainnya.
Faktor risiko kanker serviks
Sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan kanker serviks yakni meliputi:
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
- Aktivitas seksual pada usia dini
- Infeksi menular seksual (IMS) lainnya
- Sistem kekebalan tubuh lemah
- Merokok
- Paparan obat pencegah keguguran.
Cara mencegah kanker serviks
- Lakukan tes HPV DNA
- Makukan vaksinasi HPV
- Hindari merokok
- Selalu melakukan seks yang aman
- Jaga kebersihan vagina.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn