KOMPAS.com – Salah satu mitos di masyarakat menyebut, kanker serviks atau kanker leher rahim biasanya menyerang "perempuan nakal" atau mereka yang sering bergonta-ganti pasangan.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina).
Berbagai jenis human papillomavirus (HPV) yang tergolong dalam infeksi menular seksual menjadi salah satu faktor penyebab dari sebagian besar kanker serviks.
Kanker serviks terjadi saat sel-sel berubah di leher rahim wanita, tempat penghubung rahim dan vagina.
Baca juga: 7 Cara Pencegahan Kanker Serviks yang Penting Diketahui
Lantas, benarkah mitos yang menyebut bahwa kanker serviks hanya akan mengenai "perempuan nakal"?
@selphiebong Ga selalu tentang seggs #kankerserviks #vaksinserviks #hygiene #selphiebong #tiktokindonesia #samasamabelajar #fypdong ? original sound - Ms. Bong
Terkait hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) yang juga Ketua Terpilih PP POGI Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat, dr. SpOG Subspesialis Onkologi memberikan penjelasannya.
Yudi menegaskan, pandangan yang menyebut penderita kanker serviks adalah "perempuan nakal" adalah stigma yang salah.
“Jadi kanker serviks itu bisa menyerang siapa saja, atau semua wanita itu berisiko,” ujar Yudi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Hal ini menurut Yudi, karena penyebab kanker serviks adalah human papiloma virus atau HPV.
Dia juga mengatakan, dari hasil survei, sebanyak 84,6 persen perempuan di seluruh dunia jika diperiksa akan positif virus HPV.
“Artinya semua wanita punya risiko, hanya virus ini masuk melalui kontak seksual,” kata Yudi.
Sehingga perempuan yang pernah melakukan kontak seksual berisiko terkena kanker serviks karena virus akan masuk ke dalam mulut rahim.
“Karena itu paling baik lakukan vaksinasi untuk mencegah supaya virus tak masuk tubuh kita, dia tak menyerang atau merusak sel mulut rahim,” jelas dia.
Baca juga: Guru Besar Unpad: Setiap Perempuan Berisiko Kena Virus Kanker Serviks
Dikutip dari MayoClinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Saat seseorang terpapar virus HPV, maka sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan.
Namun pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun. Hal inilah yang berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.
Gejala pada kanker serviks pada stadium awal biasanya tak menunjukkan gejala.
Namun pada stadium lanjut sejumlah gejala yang bisa muncul yakni:
Terdapat lebih dari satu jenis kanker serviks, berikut ini di antaranya:
Sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan kanker serviks yakni meliputi:
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Pada perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual Yudi menilai kejadian kanker serviks tetap ada namun sangat kecil.
Hal itu sebagaimana laporan di Amerika Serikat bahwa perempuan yang belum pernah melakukan aktivitas seksual dengan laki-laki tetap bisa terkena kanker serviks
Terutama jika mereka melakukan aktivitas seksual menggunakan alat bantu seks.
“Memasukkan barang ke vagina sampai mulut rahim bisa menghantarkan virus yang ada di bibir kemaluan,” ungkapnya.
Namun secara alamiah, Ia menjelaskan kanker serviks umumnya terjadi harus dengan adanya kontak seksual.
Yudi menjelaskan, bahaya kanker serviks bisa mengakibatkan seseorang kehilangan fungsi reproduksinya bahkan saat penyakit ini masih masuk stadium awal.
Sehingga Ia mengingatkan, kepada anak-anak muda untuk menghindari seks bebas di usianya yang masih dini.
“Makin dini virus masuk, makin dini kena kanker serviks, makin dini dia kehilangan fungsi repsroduksinya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kanker serviks pada stadium lebih lanjut risikonya adalah penyakit menyebar ke organ-organ lain seperti paru-paru hingga akhirnya bisa menimbulkan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.