Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formula E: Sejarah, Aturan, dan Alasan Balapan Harus di Tengah Kota

Kompas.com - 31/05/2022, 11:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelaran balapan Formula E akan diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol pada Sabtu (4/6/2022).

Beberapa mobil yang akan berlaga di Formula E telah tiba di Indonesia sejak beberapa waktu lalu. 

Baik kualifikasi maupun race Formula E, keduanya akan digelar di hari yang sama.

Baca juga: Mengenal Formula E, Ajang Balap Internasional yang Akan Digelar di Jakarta


Berikut sejumlah hal yang perlu Anda ketahui tentang Formula E:

Sejarah Formula E

Melansir dari laman resmi FIA Formula E, ide membuat balapan mobil listrik Formula E bermula pada 2011.

Saat itu, Presiden FIA Jean Todt dan CEO Formula E Alejandro Agag bertemu di sebuah restoran di Paris, Perancis untuk memikirkan tentang single internasional all-electric pertama di dunia.

Misi pendiri Formula E adalah untuk balapan melalui jalan-jalan di kota-kota paling ikonik di dunia.

Dengan grid yang penuh dengan pembalap dan tim terbaik, balapan Formula E diharapkan untuk menunjukkan mobilitas berkelanjutan dan mengemudikan kendaraan listrik demi masa depan yang lebih baik.

Akhirnya, Formula E pun memulai debutnya pada 2014 di Olimpic Park, Beijing, China.

Lucas Di Grassi dari Audi Sport ABT menorehkan namanya ke dalam buku sejarah dengan menjadi pemenang balapan pertama di Formula E.

Sejak saat itu, Formula E telah berkembang menjadi merek hiburan global dengan motorsport sebagai jantungnya.

Sekarang, dengan 12 tim dan 24 pembalap di grid, kejuaraan tersebut telah menjadi tujuan bagi tim motorsport dan bakat balap terbaik dunia.

Baca juga: Empat Spot Nonton Formula E di Ancol, Perbedaan Harga Tiket dan Fasilitas yang Didapat

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com