Namun, pada hari-hari sejak itu, media pemerintah Korea Utara telah mempertahankan "klaim yang banyak diperdebatkan" bahwa gelombang Covid-19 sudah mereda.
Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Perbedaan Selesma, Flu, dan Covid-19
Aktivitas di kota metropolitan Shanghai, China berangsur-asur pulih setelah pemerintah melonggarkan pembatasan akibat Covid-19.
Para pejabat di Beijing bersiap untuk melonggarkan pembatasan di beberapa bagian ibu kota, dengan mengatakan bahwa wabah itu terkendali, dikutip dari Channel News Asia.
Shanghai pada dasarnya bertujuan untuk mengakhiri pengunciannya mulai Rabu setelah melonggarkan pembatasan selama seminggu terakhir.
Lebih banyak orang telah diizinkan keluar dari rumah mereka, dan lebih banyak bisnis diizinkan untuk dibuka kembali.
Meski demikian, sebagian besar penduduk tetap beraktivitas terbatas di kompleks perumahan mereka.
Baca juga: Aturan Usia Haji Maksimal 65 Tahun Berlaku Sementara atau Seterusnya?
Pejabat Shanghai mendesak kewaspadaan yang berkelanjutan, meskipun sebagian besar dari 25 juta penduduknya tinggal di daerah yang berada dalam kategori "pencegahan" risiko terendah.
"Pakai masker di depan umum, jangan berkumpul dan jaga jarak sosial," kata Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota Shanghai, Zhao Dandan.
Video di media sosial menunjukkan pada Jumat (27/5/2022) malam orang yang bersuka ria termasuk banyak orang asing minum dan menari di jalan di area pusat kota sebelum polisi menyela dan menyuruh mereka pulang.
Penguncian dua bulan kota terbesar dan paling kosmopolitan di China telah membuat frustrasi dan membuat marah penduduk, ratusan ribu di antaranya telah dikarantina di fasilitas pusat yang sering penuh sesak.
Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19