Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 29 Mei 2022: Korea Utara Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 | Shanghai Lakukan Pelonggaran

Kompas.com - 29/05/2022, 11:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara bertahap, dunia kini telah mulai beralih dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Ini terjadi setelah sebagian besar negara mengumumkan kesiapannya dalam hidup berdampingan dengan virus corona.

Kendati demikian, kasus infeksi Covid-19 masih terus dilaporkan.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Minggu (29/5/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 531.191.256
  • Meninggal: 6.310.198
  • Sembuh: 501.778.402

Sementara kasus aktif secara global mencapai 23.102.656 dengan rincian 23.065.061 dalam kondisi ringan dan 37.640 di antaranya kritis.

Di Indonesia, situasi pandemi Covid-19 juga terus membaik dengan angka kasus harian konsisten di bawah 500.

Pada periode Sabtu (29/5/2022), 279 kasus baru dilaporkan sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.054.173 dengan 156.573 kematian.

Baca juga: WHO Kaji Peran Covid-19 dalam Kasus Hepatitis Misterius, Apa Hasilnya?

Update corona global 29 Mei 2022

Berikut perkembangan terbaru seputar Covid-19 di berbagai penjuru dunia:

1. Vaksinasi Covid-19 di Korea Utara

Korea Utara yang dilanda Covid-19 akhirnya memulai program vaksinasi Covid-19 yang disebut sebagai "ramuan cinta abadi" dari Kim Jong Un.

Namun, vaksin sejauh ini hanya diperuntukkan bagi tentara yang bekerja pada proyek konstruksi nasional, dikutip dari Insider.

Dua sumber anonim memberikan perincian kepada Radio Free Asia (RFA), pemerintah menyiarkan vaksinasi melalui kendaraan dengan pengeras suara dan mengklaim bahwa vaksin adalah hadiah dari Kim

"Mereka memainkan pesan propaganda politik yang keras ketika tentara disuntik dengan vaksin dari China," kata seorang pejabat pemerintah.

"Mereka menyebutnya 'vaksinasi cinta dari Yang Mulia'," sambungnya.

Baca juga: Apakah Kasus Covid-19 di Korea Utara Berpotensi Memicu Varian Baru?

Seorang warga mengatakan kepada RFA, vaksin tersebut diimpor dari China tetapi tidak merinci jenis vaksinnya.

Korea Utara telah mengkonfirmasi kasus Covid pertamanya pada 12 Mei dan Kim Jong Un awalnya mengkritik para pejabatnya atas tanggapan buruk negara itu terhadap virus tersebut.

Namun, pada hari-hari sejak itu, media pemerintah Korea Utara telah mempertahankan "klaim yang banyak diperdebatkan" bahwa gelombang Covid-19 sudah mereda.

Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Perbedaan Selesma, Flu, dan Covid-19

2. Shanghai menuju pelonggaran

Seorang pekerja dengan alat pelindung mendisinfeksi tumpukan kantong sampah pada Kamis, 21 April 2022, di Shanghai.AP PHOTO/NICO DE ROUGE Seorang pekerja dengan alat pelindung mendisinfeksi tumpukan kantong sampah pada Kamis, 21 April 2022, di Shanghai.

Aktivitas di kota metropolitan Shanghai, China berangsur-asur pulih setelah pemerintah melonggarkan pembatasan akibat Covid-19.

Para pejabat di Beijing bersiap untuk melonggarkan pembatasan di beberapa bagian ibu kota, dengan mengatakan bahwa wabah itu terkendali, dikutip dari Channel News Asia.

Shanghai pada dasarnya bertujuan untuk mengakhiri pengunciannya mulai Rabu setelah melonggarkan pembatasan selama seminggu terakhir.

Lebih banyak orang telah diizinkan keluar dari rumah mereka, dan lebih banyak bisnis diizinkan untuk dibuka kembali.

Meski demikian, sebagian besar penduduk tetap beraktivitas terbatas di kompleks perumahan mereka.

Baca juga: Aturan Usia Haji Maksimal 65 Tahun Berlaku Sementara atau Seterusnya?

Pejabat Shanghai mendesak kewaspadaan yang berkelanjutan, meskipun sebagian besar dari 25 juta penduduknya tinggal di daerah yang berada dalam kategori "pencegahan" risiko terendah.

"Pakai masker di depan umum, jangan berkumpul dan jaga jarak sosial," kata Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota Shanghai, Zhao Dandan.

Video di media sosial menunjukkan pada Jumat (27/5/2022) malam orang yang bersuka ria termasuk banyak orang asing minum dan menari di jalan di area pusat kota sebelum polisi menyela dan menyuruh mereka pulang.

Penguncian dua bulan kota terbesar dan paling kosmopolitan di China telah membuat frustrasi dan membuat marah penduduk, ratusan ribu di antaranya telah dikarantina di fasilitas pusat yang sering penuh sesak.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Monkeypox Disebabkan Vaksin atau Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com