Dalam penggambaran, Asclepius berwujud setengah dewa, karena ayahnya seorang dewa, sementara ibunya adalah manusia (seorang putri kerajaan) bernama Coronis.
Menurut mitologi Yunani, Asclepius mampu memulihkan kesehatan orang sakit dan menghidupkan kembali orang mati.
Dikisahkan, Zeus membunuh Asclepius dengan petir karena mengganggu tatanan alam dunia dengan menghidupkan kembali orang mati.
Sementara versi lain menyatakan bahwa Zeus membunuhnya sebagai hukuman karena menerima uang sebagai imbalan untuk melakukan kebangkitan.
Setelah Asclepius meninggal, Zeus menempatkan Asclepius di antara bintang-bintang sebagai konstelasi Ophiuchus, atau "pembawa ular".
Orang Yunani menganggap ular sebagai sesuatu yang suci. Mereka juga menggunakannya dalam ritual penyembuhan untuk menghormati Asclepius.
Alasannya, karena bisa ular dianggap sebagai obat dan pergantian kulit mereka dipandang sebagai simbol kelahiran kembali dan pembaruan.
Selain ular dan tongkat, ada juga lambang kesehatan yang bergambar dua ular bersayap dan tongkat yang disebut caduceus.
Dikisahkan bahwa tongkat itu merupakan tongkat yang dibawa oleh dewa Olympian bernama Hermes.
Dalam mitologi Yunani, Hermes adalah utusan antara para dewa dan manusia untuk menyampaikan pesan. Oleh karena itu, disimbolkan dengan gambar sayap.
#LegendaryWednesday
— Jayne band ???????????? (@band_jayne) May 17, 2022
HERMES????????
..of Greek Mythology, the messenger, Patron God of travel, sports, invention, art and trade. A cunning trickster, moving easily between, the divine and the mortal worlds. In some images, seen wearing a traveller's cap.. pic.twitter.com/y6IqLxXvMU
Sementara, makna tongkat adalah peran Hermes yang sebagai pemandu ke dunia bawah atau neraka.
Hermes juga merupakan pelancong. Di zaman dahulu dokter harus melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki memeriksa pasiennya.