Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Memerdekakan Warung-warung Kerakyatan

Kompas.com - 24/05/2022, 06:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara untuk pembelian gerai yang sudah beroperasional dengan sistem take over, minimal dibutuhkan dana awal sebesar Rp 800 juta, tergantung harga sewa lokasi dan nilai penjualan per harinya.

Jika tergolong gerai kelas A yang berada di lokasi strategis dengan penjualan yang ramai, untuk penjualan bersih di antara Rp 150 – Rp 175 juta, ada royalti 1 persen yang harus dibayarkan pemilik gerai kepada pemegang lisensi waralaba.

Sementara untuk penjualan bersih di antara Rp 200 hingga Rp 250 juta, ada pungutan royalti 3 persen.

Sementara yang penjualan bersihnya mencapai di atas Rp 250 juta, dikenakan royalti 4 persen.

Tentu saja royalti itu dihitung secara progesif dari penjualan bersih dan belum termasuk pajak.

Berikan hak hidup untuk warung kelontong

Dengan semakin mengguritanya berbagai jaringan waralaba di seluruh penjuru tanah air dan memberikan aspek keadilan bagi rakyat yang tidak mampu membuka gerai-gerai tersebut yang harus “berkiblat” kepada pemegang franchise serta menguatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian, tidak ada salahnya belajarlah kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogyakarta.

Saat Hasto Wardoyo (kini Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN) menjabat bupati Kulon Progo (2011-2019), jaringan waralaba minimarket “diperketat” izinnya untuk buka di seantero Kulon Progo.

Hasto ingin memberikan perlindungan dan keberpihakan bagi toko-toko kelontong milik warga.

Di satu sisi, Hasto juga mendapat “tekanan” dari Pusat soal tidak bolehnya ada hambatan investasi di daerah serta “ancaman” laskar preman yang pasti bisa diduga dari siapa pengerahnya.

Hasto juga tidak bisa menafikan globalisasi, tetapi sikap dan komitmen terhadap ekonomi kerakyatannya menjadikan jaringan waralaba tidak bisa seenaknya membuka gerai-gerai di Kulon Progo.

Hasto paham, investor minimarket justru berasal dari perorangan yang bukan penduduk lokal. Unsur pemberdayaan warga juga menjadi pertimbangan selain akses pemasaran produk-produk lokal.

Minimarket berjaringan baru boleh beroperasi jika telah bekerjasama dengan koperasi yang telah ada.

Jika sudah menjalin kerjasama dengan koperasi, barulah boleh membuka gerai berjaringan dan harus pula memperhatikan radius jarak dengan toko-toko kelontong yang sudah ada.

Koperasi di Kulon Progo yang bekerjasama dengan jaringan waralaba menyebut gerainya dengan Toko Milik Rakyat atau Tomira.

Tomira juga memberikan akses penjualan produk-produk lokal yang diusahakan warga.

Ketika Karolin Margreth Natasa mulai memimpin Kabupaten Landak di Kalimantan Barat di periode pertamanya tahun 2017, pernah melarang pendirian minimarket berjaringan karena keberpihakannya terhadap pengusaha kecil dan usaha warung warga lokal.

Usaha jaringan gerai nasional baru buka pertama kalinya di Ngabang, ibu kota Kabupaten Landak per 31 Mei 2021.

Itu pun dengan “wanti-wanti” Karolin agar pembukaan gerai harus berkolaborasi dengan pengusaha lokal atau usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Mengadopsi strategi Kulon Progo, Bupati Trenggalek, Jawa Timur Mochamad Nur Arifin juga baru mengizinkan pendirian gerai berjaringan jika telah menjalin kerjasama dengan koperasi.

Gus Ipin – demikian sapaan akrabnya untuk bupati berusia belia itu – tidak mau jaringan waralaba mematikan usaha toko pracangan milik warga yang telah hidup turun temurun.

“Pracangan” ini merujuk kepada sebutan toko milik warga yang menjual kebutuhan pokok dan bermodal cekak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com