Ia menyebutkan, demodex memiliki sisi positif dan negatif bagi kulit.
Sisi positifnya bisa menciptakan lingkungan yang asam di kulit, sehingga membuat bakteri yang tidak baik sulit tinggal di lingkungan tersebut.
Namun, sisi negatifnya, bila imun tubuh turun maka bisa memicu kutu tersebut meningkat jumlahnya.
“Bila demodex ini jumlahnya berlebihan dapat memblok kelenjar minyak atau folikel rambut,” ujarnya.
Selain itu, jika kutu tersebut mati, bisa mengeluarkan bakteri dan kotoran yang bisa menjadi pemicu respons imunitas dan peradangan di kulit.
Tak hanya itu, penyakit kulit yang bisa dipicu oleh demodex adalah acne vularis (jerawat) rosacea dan perioral dermatitis.
Baca juga: Kenali Penyebab Komedo dan Faktor Risikonya
Lalu apa penyebab yang memicu munculnya komedo?
Edwin menyebutkan, munculnya komedo bisa disebabkan oleh adanya minyak yang tersumbat di dalam pori-pori kulit wajah. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan bervariasi.
“Pertama bisa disebabkan oleh karena genetik kulit berminyak dari orang tua. Sehingga individu yang memiliki genetik kulit berminyak, lebih rentan munculnya komedo,” terangnya.
Selain itu, pola hidup yang tidak sehat, seperti tidur larut malam secara konstan bisa memicu meningkatnya cortisol hormon yang kemudian bisa meningkatkan androgen hormon.
Bila androgen meningkat maka produksi minyak atau komedo juga meningkat.
Faktor lain juga bisa disebabkan konsumsi rokok, konsumsi gula/karbohidrat yang berlebihan, susu, keju, cokelat, es krim, kacang-kacangan, santan, dan kafein.
Bisa juga dipicu faktor stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.