Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Video Viral Hewan yang Hidup di Komedo

Kompas.com - 14/05/2022, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Sisi positif dan negatifnya

Ia menyebutkan, demodex memiliki sisi positif dan negatif bagi kulit.

Sisi positifnya bisa menciptakan lingkungan yang asam di kulit, sehingga membuat bakteri yang tidak baik sulit tinggal di lingkungan tersebut.

Namun, sisi negatifnya, bila imun tubuh turun maka bisa memicu kutu tersebut meningkat jumlahnya.

“Bila demodex ini jumlahnya berlebihan dapat memblok kelenjar minyak atau folikel rambut,” ujarnya.

Selain itu, jika kutu tersebut mati, bisa mengeluarkan bakteri dan kotoran yang bisa menjadi pemicu respons imunitas dan peradangan di kulit.

Tak hanya itu, penyakit kulit yang bisa dipicu oleh demodex adalah acne vularis (jerawat) rosacea dan perioral dermatitis.

Baca juga: Kenali Penyebab Komedo dan Faktor Risikonya

Penyebab komedo

Lalu apa penyebab yang memicu munculnya komedo?

Edwin menyebutkan, munculnya komedo bisa disebabkan oleh adanya minyak yang tersumbat di dalam pori-pori kulit wajah. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan bervariasi.

“Pertama bisa disebabkan oleh karena genetik kulit berminyak dari orang tua. Sehingga individu yang memiliki genetik kulit berminyak, lebih rentan munculnya komedo,” terangnya.

Selain itu, pola hidup yang tidak sehat, seperti tidur larut malam secara konstan bisa memicu meningkatnya cortisol hormon yang kemudian bisa meningkatkan androgen hormon.

Bila androgen meningkat maka produksi minyak atau komedo juga meningkat.

Faktor lain juga bisa disebabkan konsumsi rokok, konsumsi gula/karbohidrat yang berlebihan, susu, keju, cokelat, es krim, kacang-kacangan, santan, dan kafein.

Bisa juga dipicu faktor stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com