KOMPAS.com – Penyebaran kasus virus corona global masih terjadi.
Kendati demikian, sejumlah negara telah melakukan pelonggaran terkait virus corona penyebab Covid-19 tersebut.
Melansir data realtime Worldometers pada Minggu (8/5/2022) pukul 12.30 WIB, kasus virus corona global mencapai 517.030.084.
Sebanyak 6.275.892 orang dilaporkan meninggal akibat Covid-19, sementara 471.755.466 orang dilaporkan telah sembuh.
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Muncul dari Long Covid? Ini Kata Kemenkes dan IDI
Berikut ini 10 negara dengan penambahan kasus terbanyak:
Baca juga: Update Lokasi Vaksinasi Booster di Jabodetabek untuk Syarat Mudik Lebaran 2022
Berikut ini update seputar kasus virus corona di sejumlah negara:
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/5/2022), ada 2.227 kasus suspek Covid-19 di Indonesia.
Adapun dalam 24 jam terakhir setidaknya ada penambahan 218 kasus baru.
Dengan demikian total kasus positif di Indonesia ada sebanyak 6.048.204 terhitung sampai Sabtu (7/5/2022).
Sementara untuk angka kesembuhan bertambah 307, sehungga jumlah pasien yang dilaporkan sembuh sebanyak 5.885.406.
Adapun jumlah kematian sebanyak 14 kasus dalam 24 jam terakhir.
Sehingga total kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia sampai dengan Sabtu (7/5/2022) pagi berjumlah 156.371.
Baca juga: Daftar Penumpang Kereta Api yang Dikecualikan Menunjukkan Tes Negatif Covid-19
China menerapkan lockdown di beberapa kotanya termasuk Shanghai.
Lockdown yang terjadi di Shanghai sejak Maret lalu ternyata menyebabkan masalah di pelabuhan-pelabuhan besar di berbagai negara di dunia.
Dikutip dari CNN, hal ini karena pelabuhan peti kemas terbesar di dunia yang ada di Shanghai mengalami kemacetan dan penundaan sementara waktu yang berimbas pada berbagai pelabuhan di negara lain karena kontainer tak jadi diberangkatkan.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Waktu Terbaik Vaksinasi Booster bagi Pemudik
Serta sejumlah kontainer lain yang sudah terlanjur berangkat harus menunggu di luar pelabuhan selama beberapa waktu.
Sejumlah ahli mengkhawatirkan kerusakan terjadi di berbagai barang akibat penundaan yang bisa berdampak pada pengiriman global meskipun saat ini pembatasan mulai dilonggarkan.
Pada akhir April, kapal dari China ke Seattle membutuhkan waktu hingga empat hari lebih lama dari yang diperkirakan untuk tiba.
Baca juga: Profil Boeing 737-800, Pesawat yang Jatuh di China
Regulator Kesehatan AS membatasi penggunaan vaksin Covid-19 Johson & Johnson (J&J) untuk orang dewasa.
Dikutip dari Reuters, hal ini dilakukan karena adanya risiko sindrom pembekuan darah yang langka.
Suntikan J&J diizinkan dipakai di AS pada Februari 2021.
J&J selama ini adalah salah satu dari tiga vaksin yang dipakai di AS. Dua yang lain yakni Moderna dan Pfizer.
Baca juga: Ramai soal Hepatitis Akut Misterius, Akankah Sekolah Kembali Online?
Perusahaan telah memperbarui lembar fakta vaksinnya yang memperingatkan mengenai risiko thrombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).
Kasus TTS yang melibatkan pembekuan darah disertai dengan trombosit rendah sebelumnya telah dilaporkan oleh sejumlah penerima vaksin J&J.
Badan Pengawas Obat dan Makan AS (FDA) pada Januari telah mengubah lembar fakta yang memasukkan vaksin J&J untuk risiko trombositopenia imun setelah regulator Uni Eropa melakukan tindakan serupa.
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Muncul dari Long Covid? Ini Kata Kemenkes dan IDI
Pemesanan tiket pesawat maupun hotel di Eropa mulai meningkat kembali.
Selama ini, pandemi telah menyebabkan perjalanan internasional hampir ditutup karena banyaknya pembatasan di berbagai negara.
Namun berbagai pelonggaran yang telah mulai dilakukan menyebabkan peningkatan mendadak pada tiket perjalanan di Eropa.
"Ada banyak permintaan terpendam. Orang ingin melihat keluarga mereka dan bepergian lagi," kata Presiden IBA Group, sebuah perusahaan konsultan dan penilaian pesawat yang berbasis di Inggris, Phil Seymour dikutip dari Reuters.
Diperkirakan kapasitas penumpang naik sekitar 80 persen dari level 2019 kemarin, dan diperkirakan akan naik 90 menjadi persen di kuartal keempat.
Baca juga: Siap-siap, Harga Tiket Pesawat Bakal Naik, Apa Penyebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.