Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Klitih Yogyakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Sasarannya

Kompas.com - 06/04/2022, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Munculnya klitih

Sosiolog Kriminal UGM Soeprapto mengatakan, beberapa rejama akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan aksi itu lagi. Namun sebagian lainnya masih melakukannya.

Kendati demikian, instruksi tersebut berdampak pada munculnya aksi klitih yang dikenal saat ini.

Para remaja dengan latar belakang keluarga yang kurang kondusif merasa terkekang atas instruksi tersebut. Mereka akhirnya melampiaskan kekecewaannya dengan mengajak remaja lainnya untuk berkeliling mencari musuh menggunakan sepeda motor.

“Mulai dari situ, muncul istilah klitih versi mereka sebagai kegiatan mencari musuh,” ujar Soeprapto melalui bincang yang bertajuk Jogja Darurat Klitih di UGM Channel.

Baca juga: Diduga Klitih di Yogyakarta Aniaya Anak DPRD Kebumen hingga Tewas, Mengapa Klitih Masih Saja Terjadi?

Perkembangan klitih

Para remaja tersebut kemudian kembali membentuk geng yang terorganisir. Bahkan geng tersebut terdiri dari ketua, wakil, dan bendahara yang tergabung dalam struktur organisasi inti.

Namun, organisasi inti tersebut berkembang menjadi organisasi inti plus.

“Plusnya itu adalah alumni,” imbuh Soeprapto.

Keterlibatan alumni dari sekolah tertentu itu membentuk adanya kaderisasi dalam organisasi. Biasanya, pada alumni ini akan mendidik anggota yang akan bergabung ke dalam gengnya.

Soeprapto mengimbuhkan, organisasi plus itu semakin berkembang ketika kegiatan mereka dimanfaatkan oleh kelompok lainnya. Sehingga muncul struktur organisasi baru, yakni inti plus-plus.

“Nah, plus yang kedua ini bisa kelompok preman,” kata Soeprapto.

Keterlibatan kelompok ini juga berperan dalam proses rekruitmen dan penyelesiani anggota baru. Akibatnya, kegiatan klitih yang dulunya hanya muncul pada ajaran baru, kini bisa terjadi kapanpun lantaran semakin luas dan terorganisir.

Baca juga: 8 Fakta Tewasnya Anak Anggota DPRD Kebumen karena Klitih di Yogya

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com