Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa Magnitudo 4,9 di Gunungkidul Yogyakarta

Kompas.com - 06/04/2022, 12:41 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 dirasakan di wilayah Gunungkidul Yogyakarta dan sekitarnya pada Rabu (6/4/2022) pukul 10.03 WIB.

Dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada pada koordinat 8,21 LS dan 110,57 BT.

Lokasi gempa tepatnya berada di laut pada jarak 24 km barat daya Gunungkidul, DIY pada kedalaman 123 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktifitas subduksi,” ujar Kepala Stageof Sleman Ikhsan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Terasa hingga Pacitan Jawa Timur

Gempa yang terjadi di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta hingga Pacitan, Jawa Timur ini disebutkan tidak berpotensi tsunami.

Dampak gempa bumi Gunungkidul, Yogyakarta

Adapun dampak guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah yakni:

  • Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Sleman, Trenggalek dengan skala II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)
  • Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan skala II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Menurut Ikhsan, sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

“Hingga saat ini, pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujarnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi.

Informasi mengenai gempa Gunungkidul Yogyakarta hari ini, juga disampaikan dalam akun Twitter BMKG @infoBMKG:

Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

Masyarakat diimbau tetap tenang

Ikhsan menyampaikan, terdapat sejumlah rekomendasi untuk masyarakat akibat gempa yang terjadi.

Rekomendasi tersebut yakni masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kesstabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," katanya lagi.

Baca juga: Gempa Malang dan Jawaban Mengapa Indonesia Sering Dilanda Gempa Bumi

Ikhsan menambahkan informasi resmi soal gempa hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi yakni:

  • Instagram/Twitter: @infoBMKG
  • Website: http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id
  • Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

Diketahui, adanya gempa di Gunungkidul, Yogyakarta ini juga ramai di media sosial Twitter.

Topik soal gempa hingga Rabu (6/4/2022) siang dibicarakan lebih dari 3.608 kali.

Baca juga: BCA Mobile Error dan Trending di Twitter, Ini Penjelasan BCA

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tren
Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Tren
6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Tren
Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com