Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ilmiah di Balik Tulisan Dokter yang Susah Dibaca

Kompas.com - 13/03/2022, 18:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Sebagian besar tulisan tangan dokter akan kian memburuk seiring berjalannya waktu, karena otot-otot tangan bekerja terlalu keras," kata Asher.

Jika satu pasien yang datang padanya membutuhkan waktu kontrol selama satu jam, dokter mungkin bisa mengistirahatkan tangan mereka.

Namun pada kenyataannya, kebanyakan setiap pasien hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk berkonsultasi.

Dengan begitu banyak pasien yang harus diperiksa dalam waktu praktik yang terbatas, para dokter lebih mementingkan mendapatkan informasi dari pasiennya untuk menentukan penanganan apa yang perlu dilakukan, daripada menyempurnakan tulisan tangan mereka.

Baca juga: 10 Daerah dengan Jumlah Dokter Tertinggi di Indonesia

2. Istilah yang rumit

Alasan lain mengapa tulisan tangan dokter sangat jelek adalah karena rumitnya istilah atau nama obat yang harus ditulis oleh dokter. Misalnya, mereka harus menulis "epididimitis".

Jika harus ditulis secara lengkap, benar, dan jelas, maka itu akan memerlukan ketelitian dan tentu memakan waktu.

“Kami memiliki begitu banyak istilah teknis yang tidak mungkin untuk ditulis,” kata Thum.

Menghindari hal itu, dokter akan menuliskan secara sepintas atau terkesan hanya menuliskan coretan-coretan yang tak bisa terbaca.

3. Singkatan yang sudah dimengerti

Pasien atau orang awam mungkin akan kesulitan memahami arti tulisan dokter dan menganggapnya sebagai tulisan yang sangat buruk.

Namun, bagi tenaga farmasi atau apoteker, mereka tak akan kesulitan untuk memahami tulisan "cakar ayam" itu.

Mengapa? Karena mereka telah memiliki pemahaman yang sama.

Ada sejumlah istilah yang ditulis menggunakan singkatan-singkatan yang telah disetujui bersama.

Misalnya, "QD" singkatan untuk "satu hari", "TID" singkatan untuk "tiga kali sehari."

Baca juga: Kenapa Tulisan Dokter Sering Sulit Dibaca? Ini Kata Para Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com