Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Badai Matahari Malam Ini, Berikut Beberapa Badai Matahari Terbesar yang Pernah Terjadi

Kompas.com - 13/03/2022, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai matahari diprediksi akan menerjang bumi pada Minggu (13/3/2022) pukul 12.00 UTC atau pukul 19.00 WIB.

Hal tersebut diinformasikan oleh Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Hantaman langsung! Model prediksi NOAA (Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS) dan NASA (Badan Antariksa AS) menunjukkan #solarstorm mengantam bumi antara pukul 12.00 & 21.00 UTC 13 Maret,” tulis Ilmuwan Tamitha Skov dalam akun Twitter pribadinya @TamithaSkov, Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Badai Matahari Akan Hantam Bumi, Kiamat Internet Bisa Terjadi

Sekilas tentang badai matahari hari ini

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni membenarkan adanya peluang badai matahari hari ini.

“Kalau informasi dari pemantauan, peluang terjadi (badai matahari) ada,” ujarnya kepada Kompas.com (13/3/2022).

Hasil pantauan BRIN yang dapat diakses melalui laman swifts.brin.go.id, aktivitas matahari berada dalam level eruptif selama 13 Maret 2022 pukul 08.00 UTC hingga 14 Maret 2022 07.59 UT atau 13 Maret 2022 pukul 15.00 WIB hingga 14 Maret 2022 pukul 14.59 WIB.

Dilansir dari Lapan, badai matahari merupakan peristiwa ledakan di matahari yang berasal dari sunspot atau bintik matahari.

Ledakan yang disebut dengan flare itu terkadang disertai pula dengan lontaran massa korona atau Coronal Mass Ejection (CME).

Badai matahari yang mengarah langsung dan menerjang cukup besar ke arah bumi dapat mengganggu kehidupan manusia.

Badai matahari dapat menyebabkan gangguan pada atmosfer, khususnya ionosfer yang merupakan rumah bagi satelit-satelit, serta geomagnetik atau medan magnet bumi.

Namun, aktivitas ionosfer dan geomagnetik pada hari ini hingga Senin besok terpantau pada level minor dan tenang.

Adapun pengaruh badai matahari yang akan datang terhadap navigasi dan Global Positioning System (GPS), menurut Sungging masih dalam level normal.

“GPS masih tergolong normal yang artinya tidak akan terganggu,” kata Sungging.

Baca juga: Apa Itu Badai Matahari dan Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?

Badai matahari yang pernah terjadi

Berikut beberapa badai matahari terbesar yang pernah terjadi, dilansir dari situs NASA dan interesting engineering:

Juli 2000

Letusan matahari pernah terjadi di Perancis bertepatan dengan perayaan Bastille Day pada 14 Juli 2000. Akibatnya, sejumlah sirkuit satelit memendek dan beberapa radio tidak berfungsi.

Oktober 2003

Badai matahari yang terjadi pada 28 Oktober 2003 mengakibatkan sensor pesawat ruang angkasa kesulitan mengukurnya.

Desember 2006

Letusan matahari kembali terjadi pada 5 Desember 2006. Badai kali ini berdampak pada gangguan komunikasi satelit daratan dan sinyal navigasi GPS selama 10 menit.

September 2017

Badai matahari pada September 2017 terjadi akibat terjangan CME pada medan magnetik bumi. Peristiwa ini memunculkan aurora, serta menyebabkan gangguan radio di seluruh Eropa, Afrika, dan Laut Atlantik.

Baca juga: Bagaimana Badai Matahari Bisa Menghancurkan Satelit Starlink? Ini Penjelasan Pakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com