Menurut Teni, berikut ini efek samping dari Sildenafil yang sudah dilaporkan:
Baca juga: Selain Paracetamol, Ini 5 Jenis Obat Manusia yang Bisa Meracuni Kucing
Sementara itu, dikutip dari WebMD, sildenafil merupakan obat impotensi yang dipergunakan untuk mengobati masalah fungsi seksual pria atau disfungi ereksi.
Sildenafil atau yang biasa dijual dengan nama viagra, bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Namun, obat ini tidak melindungi tubuh dari risiko penyakit menular seksual, seperti HIV, hepatitis B, gonore, ataupun sifilis.
Baca juga: Mengenal Viagra Himalaya, Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor
Sementara efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi sildenafil adalah mual, diare, dan kemerahan pada kulit.
Sildenafil bisa juga menimbulkan reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, hingga kematian.
Parasetamol sendiri, dilansir dari drug.com, merupakan obat yang umum dipergunakan untuk menurunkan demam.
Baca juga: 8 Cara Alami Meredakan Mual dan Muntah Gejala Covid-19
Selain itu, paracetamol juga dipergunakan untuk mengatasi berbagai kondisi seperti nyeri otot, sakit kepala, radang sendi, sakit punggung, dan sakit gigi.
Untuk efek samping paracetamol disebutkan tidak serius.
Namun, parasetamol bisa juga menimbulkan gejala alergi serius seperti ruam, gatal, bengkak di wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing, hingga kesulitan bernapas.
Baca juga: Daftar 5 Jenis Vaksin yang Diizinkan BPOM untuk Booster
Sementara efek fatal yang dapat ditimbulkan dari konsumsi parasetamol adalah kerusakan hati dan ginjal.
Teni menambahkan, untuk paracetamol mungkin ditambahkan untuk menghilangkan efek samping sakit kepala dari pengaruh sildenafil.
Menurutnya, setiap senyawa kimia yang digunakan seharusnya sudah melewati uji praklinis dan klinis sehingga dapat diketahui manfaat dari senyawa tersebut dan efek sampingnya.