Selain masalah eksternal itu, Ukraina juga memiliki masalah lain di dalam negeri.
Ada sejumlah wilayah di Ukraina yang penduduknya mayoritas merupakan orang Rusia.
"Jadi urusan ideologi, urusan orientasi politik, di dalam negeri Ukraina ini kompleks. Beda presiden, beda preferensi politik juga di Ukraina ini," ungkap Dinna.
Itu mengapa baik AS maupun Rusia mengambil keuntungan agar Ukraina yang limbung ini tidak menjadi wilayah dalam pengaruh Rusia ataupun NATO.
"Sebelum tahun ini pun Ukraina sudah mengalami perang saudara. Jadi situasi negara itu tidak stabil," ujarnya.
Dinna menyebut, ketegangan yang saat ini tersaji sebenarnya lebih merupakan bentuk kegelisahan negara-negara adidaya. Hanya saja, getaran dan dampak negatif-nya sampai ke negara lain.
"Kita dibikin bingung sama narasi-narasi yang ada dari Rusia, AS, Ukraina dan UE karena situasinya memang telanjur genting dan tidak saling percaya," sebut Dinna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.