Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Fenomena Tawuran Remaja Live di Media Sosial, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 02/03/2022, 09:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok menangkap tujuh remaja saat mencari lawan tawuran di jalanan, Minggu (27/2/2022).

Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok Iptu Winam Agus mengatakan bahwa para remaja tersebut merupakan geng.

Geng tersebut sedang melakukan siaran langsung di Instagram, kemudian ada kelompok lain yang menuliskan komentar menantang perkelahian. Mereka kemudian berkeliling mencari lawan

"Saat live, ada saja kelompok yang melihat dan menantang untuk melakukan perkelahian (tawuran), akhirnya merasa sebal dan berkeliling untuk mencari-cari lawannya yang menantang tersebut," Kata Iptu Winam, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Akhirnya dengan melihat siaran geng tersebut di Instagram, tim patroli berhasil mengamankan tujuh remaja tersebut di Cagar Alam Depok.

Polisi juga menemukan empat senjata tajam dalam operasi tersebut. Ketujuh remaja telah diamankan di Mapolres Metro Depok.

Lantas, bagaimana tanggapan psikolog terhadap fenomena ini?

Baca juga: Fenomena Remaja Jompo, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tanggapan psikolog

Psikolog Klinis Ohana Space Kantiana Taslim berpendapat bahwa terjadinya tawuran yang disiarkan secara langsung di media sosial adalah karena teknologi yang mudah diakses.

Selain mudah diakses, aktivitas online juga mudah dilacak. Maka dari itu, masyarakat harus waspada ketika menggunakan media sosial.

"Tapi gimana kita bisa waspada untuk menggunakan media sosial itu secara bijaksana tentunya," kata Nana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/20220).

Tidak hanya pada kasus geng ini saja, apapun yang disiarkan mungkin dapat mempengaruhi masyarakat.

Secara umum, orang-orang harus berhati-hati untuk membagikan sesuatu peristiwa di media sosial, karena dapat mempengaruhi orang banyak dalam bentuk positif dan negatif.

"Kalau misalkan hal ini kan tawuran berarti itu hal yang disiarkan secara enggak langsung bisa memprovokasi masyarakat dan juga bisa menimbulkan akibat negatif," ucapnya.

Dengan disiarkan secara online, maka makin luas juga jangkauan untuk memprovokasi masyarakat ataupun target yang dituju.

Baca juga: Menilik Fenomena Penyalahgunaan Senjata Tajam di Kalangan Remaja

Melanggar etika dan moral sosial

Nana menjelaskan, tindakan yang dilakukan oleh Geng tersebut merupakan hal yang tidak wajar, karena melanggar etika moral sosial dan berbentuk kekerasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com