Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Lain Deklarasi Pandemi Berakhir, Epidemiolog: Indonesia Jangan Ikut-ikutan

Kompas.com - 22/02/2022, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara di Eropa, seperti Swedia, Denmark, dan Inggris mengumumkan pencabutan pembatasan sosial dalam rangka pandemi Covid-19.

Swedia misalnya, mengumumkan pandemi Covid-19 telah berakhir sejak Rabu (9/2/2022) lalu.

Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, (10/2/2022), pemerintah Swedia mulai mempertimbangkan untuk memperlakukan Covid-19, seperti penyakit endemik lainnya.

Langkah yang diambil Swedia ini dilakukan di tengah tren kasus varian Omicron yang semakin merebak. Para ahli pun mengkritisi kebijakan tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia?

Baca juga: Benarkah Inggris Sudah Keluar dari Pandemi Covid-19?

Epidemiolog: Indonesia jangan ikut-ikutan

Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman berpesan, Indonesia jangan sampai ikut negara lain yang mendeklarasikan pandemi Covid-19 berakhir.

Hal tersebut menurutnya, hanya akan merusak rencana pemulihan yang sedang berjalan.

“Ini jangan sampai terganggu dengan deklarasi itu. Karena kalau kita ikut-ikutan, itu merugikan kita. Akan merusak skema dan on track kita,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, (21/2/2022).

Berdasarkan pengamatan Dicky, saat ini, Indonesia sedang menuju ke arah pemulihan.

Cakupan vaksinasi dan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia juga tergolong masih baik.

Hanya ke depan, saran Dicky, harus lebih konsisten selama situasi masih pandemi.

Jika akhirnya abai dan longgar, maka akan memundurkan upaya yang sudah dijalani selama ini dan semakin menambah korban.

Baca juga: Swedia Umumkan Pandemi Berakhir, Nilai Covid-19 Sudah Tak Terlalu Mengancam

Imbas pelonggaran

Dicky mencontohkan, saat ini kasus kematian akibat infeksi Covid-19 di negara Skandinavia (seperti Swedia) kembali meningkat.

Hal itu tentu tidak lepas dari deklarasi pandemi berakhir.

“Karena saat ini ingat, negara-negara di Eropa khususnya Skandinavia kematiannya meningkat. Mereka mau menganggap (yang meninggal) sebagai korban dari upaya pemulihan ini. Itu kan tidak manusiawi, tidak etis sama sekali. Saya sangat menentang yang seperti itu,” tegas Dicky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com