Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Croup, Gejala Khusus Infeksi Omicron pada Anak

Kompas.com - 20/02/2022, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini virus corona varian Omicron kian meluas, baik di Asia, Afrika, Eropa maupun Amerika Serikat.

Bahkan jika varian ini terus menyebar, bisa jadi Omicron menjadi varian dominan mengungguli pendahulunya, yakni varian Delta.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terpapar oleh virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Mengutip Verywell Health, (19/1/2022), kasus infeksi Omicron pada anak-anak meningkat pesat.

Meskipun belum banyak penelitian mendalam tentang Omicron pada anak-anak, namun ada beberapa penelitian awal dan laporan anekdotal yang melukiskan gambaran tentang bagaimana rasanya terinfeksi varian ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat 160 Persen di Malaysia, Bagaimana di Indonesia?

Gejala Omicron pada anak

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan ada 11 gejala Covid-19 pada anak, yaitu:

  1. Demam atau kedinginan
  2. Batuk
  3. Sesak napas atau kesulitan bernapas
  4. Kelelahan
  5. Nyeri otot 
  6. Sakit kepala
  7. Hilangnya kemampuan perasa atau penciuman/pembau
  8. Sakit tenggorokan
  9. Hidung tersumbat atau pilek
  10. Mual atau muntah
  11. Diare

Dikutip dari India, (30/1/2022), gejala virus corona pada orang dewasa berbeda dengan anak-anak.

Gejala Omicron pada dewasa ini meliputi:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Penyumbatan saluran napas
  • Pilek
  • Sakit kepala

Orang dewasa mengalami hidung meler sebagai tanda pertama. Kemudian diikuti sakit kepala, kelelahan dan bersin-bersin.

Gejala langka yang dialami anak-anak bisa meliputi diare dan munculnya ruam.

Baca juga: Hati-hati, Long Covid pada Anak Bisa Berpotensi Menghambat Kecerdasan

Waspadai gejala croup

Batuk bisa menjadi tanda gejala Covid-19, maupun pneumonia umum.Shutterstock Batuk bisa menjadi tanda gejala Covid-19, maupun pneumonia umum.
Dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, menyampaikan bahwa anak-anak yang terpapar Omicron mungkin mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.

"Kedengarannya seperti anjing laut yang menggonggong ketika mereka batuk," ujar Ganjian.

Croup biasanya disebabkan oleh infeksi dan lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin daripada waktu lain dalam setahun.

Sementara seorang profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, Maya Ramagopal, MD, mengatakan bahwa gejala Omicron pada anak-anak dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa.

"Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, menyebabkan batuk yang khas, mirip seperti suara anjing laut," ujar Ramagopal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com