Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kekurangan Vitamin D Memicu Kerontokan Rambut? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 19/02/2022, 18:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video yang viral menyebutkan bahwa kerontokan rambut bisa teratasi dengan mengonsumsi vitamin D.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini.

Awalnya, pemilik akun mengaku bahwa pada Juli 2021 rambutnya sering rontok. Akibatnya, ia sering merasa stress dan suasana hati menjadi tidak stabil. Bahkan, ia juga mengaku jika tubuhnya mudah kelelahan.

Pemilik akun tersebut akhirnya memutuskan untuk memotong rambutnya.

Lebih lanjut pemilik akun mengatakan bahwa penyebab kerontokan rambut itu karena ia menderika defisiensi vitamin D atau kekurangan vitamin D.

Melalui pengecekan darah yang dilakukannya, diketahui bahwa vitamin D dalam tubuhnya hanya 25ng/ml.

Setelah mencukupi kebutuhan vitamin D dalam tubuhnya, pemilik akun mengaku rambutnya kembali tumbuh lebat.

Sejumlah warganet turut meninggalkan komentar di video tersebut.

“Bulan-bulan kemarin juga rambut aku rontok parah dok. Terus abis itu check ke RS suruh cek lab ternyata zat besi aku kurang katanya,”  tulis seorang akun.

“Jadi harus minum vitamin D ya? Soalnya rontok parah,” ungkap pemilik akun lainnya.

“Kak aku juga defisiensi 22 boleh bagi tipsnya ga supaya normal plis banget,” salah seorang warganet berkomentar.

Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,9 M kali, dikomentari 5.067 akun pengguna TikTok, dan disuka 198,4 ribu pengguna.

Lantas, benarkan kekurangan vitamin D bisa mengakibatkan kerontokan rambut?

Baca juga: Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Rambut Rontok pada Wanita

Kaitan vitamin D dan pertumbuhan rambut

Ilustrasi rambut rontok.Towfiqu barbhuiya/ Unsplash Ilustrasi rambut rontok.
Spesialis Dokter Kulit dan Kelamin dr Retno Indrastiti membenarkan bahwa kekurangan vitamin D memang bisa menyebabkan kerontokan rambut.

“Defisisensi vitamin D benar bisa menyebabkan kerontokan rambut berupa telogen efluvium, alopecia areata karena dampak autoium, dan female pattern hairloss,” terang dr Retno saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (19/2/2022), melalui pesan singkat.

“Semua ini bisa terjadi karena vitamin D menstimulasi pertumbukan folikel rambut atau tunas rambut. Jadi kalo kekurangan ya tunasnya tidak tumbuh,“ imbuhnya.

Tak hanya menyebabkan kerontokan rambut, kekurangan vitamin D juga mengakibatkan gangguan kesehatan lainnya seperti depresi, fraktur, kelambatan penyebuhan luka, berkurangnya kekompakan tulang, terjadinya osteoporosis, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah tinggi, nyeri kronis, dan infertil.

Level vitamin D bisa diketahui dengan melakukan pengecekan darah di laboratorium. Normalnya, vitamin D dalam tubuh adalah lebih dari 30 ng/ml.

Baca juga: 5 Manfaat Suplemen Vitamin D untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Cara mendapatkan vitamin D

Retno Indrastiti mengatakan bahwa sekitar 1 miliar masyarakat dunia mengalami defisiensi vitamin D.

Padahal, pemenuhan kebutuhan vitamin D dalam tubuh bisa diperoleh dari dua hal, yakni dari kulit atau konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D.

“Berjemur selama 20 menit dengan 40% kulit terpapar akan mencukupi kebutuhan,” terang dr Retno.

Ilustrasi berjemur matahari pagi untuk memasok vitamin D.Ingram Publishing Ilustrasi berjemur matahari pagi untuk memasok vitamin D.
Aktivitas berjemur juga sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yakni pada pukul 9 pagi. Aktivitas tersebut direkomendasikan untuk dilakukan sebanyak 2-3 kali pengulangan per minggunya.

Penelitian menyebutkan, sinar matahari akan mengubah 7 dehidrokolesterol menjadi vitamin D sebanyak 10.000 internasional unit.

Sementara berjemur pada sore hari tidak akan menambah asupan vitamin D dalam tubuh. Melainkan hanya menggelapkan kulit saja.

Menurut dr Retno, bagi yang mengenakan jilbab, kebutuhan vitamin D bisa diperoleh dari alternatif lainnya seperti mengonsumsi makanan dan vitamin D3.

Sejumlah makanan yang kaya akan vitamin D di antaranya adalah ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, ikan herring, minyak hati ikan cod, kuning telur, dan jamur.

Apabila asupan vitamin D dalam tubuh belum juga tercukupi, bisa mengonsumsi suplemen vitamin D3.

“Bila ternyata (ada) defisiensi, bisa konsumsi vit D3 6000 IU per hari atau 50.000 per minggu dan evaluasi setelah 1 sampai 3 bulan,” imbuhnya.

Baca juga: Badan Mudah Lelah, Benarkah karena Kurang Vitamin D? Ini kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com