Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memilih Paving yang Pas dan Sesuai Tekanan, biar Tak Mudah Rusak

Kompas.com - 15/02/2022, 17:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu material alas pijak yang sering digunakan adalah paving atau paving block.

Penggunaan paving biasa dijumpai untuk menutup permukaan tanah maupun jalan di lingkungan.

Material ini juga memiliki keunggulan nilai estetika bagi suatu area, karena paving bercorak warna-warni.

Namun, beban yang berat bisa merusak paving dan membuatnya remuk.

Lalu, berapa beban ideal yang bisa ditopang agar paving tetap menjaga keutuhannya?

Baca juga: Mengenal Plus Minus Beton, Bata Merah, dan Bata Ringan untuk Dinding Rumah

Tips memilih paving

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Purwanto mengatakan, dalam memilih paving memang harus bergantung pada peruntukannya.

Sebab, masing-masing kebutuhan memiliki daya tekan yang berbeda, di mana hal ini bisa memudahkan untuk memilih paving.

"Untuk jalan paling tidak mempunyai kuat tekan 40 Mpa, untuk tempat parkir mempunyai kuat tekan 20 Mpa, untuk pedestrian mempunyai kuat tekan 15 Mpa dan untuk taman mempunyai kuat tekan 10 MPa," ujar Purwanto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Menurut dia, pemilihan ini sangat mempengaruhi keawetan paving, dengan catatan tanah dasar padat.

Baca juga: Apa Itu Feng Shui? Ini Sejarah Feng Shui dan Penerapannya di Rumah

Sifat paving

Sementara itu, Purwanto menjelaskan bahwa paving sebetulnya merupakan perkerasan yang ramah lingkungan karena dapat menjadi area resapan.

"Saat terjadi hujan atau ada debit air, maka air dapat meresap melalui sela-sela unit paving yang diteruskan ke tanah, sehingga dapat menambah cadangan air tanah," ujar Purwanto.

Hal ini berbeda dengan perkerasan jalan yang menggunakan aspal atau beton.

"Kalau aspal atau beton justru meneruskan air hujan ke selokan dan diteruskan ke tempat pembuangan seperti sungai, danau, dan lainnya," lanjut dia.

Baca juga: Tips Memilih Paving untuk Halaman Rumah atau Taman

Perawatan paving

Mengenai perawatan, Purwanto mengungkapkan, tidak ada tindakan spesial atau khusus dalam merawat paving.

Namun, ia mengimbau kepada pemakai paving untuk menggunakan paving sesuai peruntukkannya agar paving tidak rusak atau hancur.

"Perawatan sederhana paling hanya lumut apabila lokasi pemasangan paving terlindung," ujar Purwanto.

Baca juga: Ini 3 Cara Mudah Membersihkan Paving dari Lumut

Mengutip Kompas.com, (25/1/2022), ada sejumlah cara untuk membersihkan lumut yang melekat pada paving dan membuatnya licin.

Berikut cara ampuh untuk membersihkan paving dari lumut:

1. Bersihkan Rumput

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membersihkan rumput. Salah satu solusi alami adalah menuangkan air mendidih di antara batu bata.

Air mendidih aman, tidak meninggalkan residu beracun, dan bekerja dengan baik untuk semua jenis rumput dan gulma.

Namun, berhati-hatilah saat menuangkan air panas ke area yang ditumbuhi rumput karena Anda tentu tidak ingin membahayakan diri sendiri.

Ide lain adalah menyemprotkan campuran larutan cuka, garam, dan sabun cuci piring di antara paving block.

Larutan ini terbukti efektif menghilangkan rumput. Bila tak ingin repot, Anda dapat menggunakan herbisida yang dibeli di toko.

2. Cuci dengan air bertekanan tinggi

Setelah menghilangkan rumput dan gulma, cuci paving block dengan air bertekanan tinggi untuk menghilangkan kotoran berlebih.

Pembersihan ini dapat membantu menciptakan permukaan paving block yang lebih bersih sekaligus mencegah rumput dan gulma tumbuh kembali.

3. Menutup Celah Paving Block

Langkah terakhir untuk mencegah tumbuhnya rumput dan gulma adalah menutup seluruh celah pada paving block.

Selama seluruh sela-sela batu bata tertutup rapat, tanaman tidak akan bisa muncul. Anda dapat menyewa jasa tukang untuk mengerjakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com