KOMPAS.com - Pikun adalah gejala yang menyertai gangguan penyakit degeneratif, Alzheimer.
Alzheimer adalah momok para lansia. Hampir semua orang tak mau menua dengan mengidap alzheimer.
Karena alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan daya memori juga fungsi mental penting lainnya.
Pikun sendiri hampir menjangkiti semua lansia. Penurunan daya ingat dan kemampuan menilai ini akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.
Apa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan agar kita tak menua dengan pikun yang parah?
Selain menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat, ilmuwan juga menyarankan agar kita menjaga pula posisi tidur rutin di malam hari. Karena ada posisi tidur yang bisa mengancam kesehatan otak, dan ada posisi tidur yang bisa menyehatkan otak.
Baca juga: Memilih Posisi Tidur Terbaik Sesuai Gangguan Kesehatan yang Diderita
Dilansir dari New York Post, sebuah studi menyatakan bahwa posisi tidur bisa menaikkan dan menurunkan risiko terjadinya demensia atau pikun.
"Tidur miring adalah posisi tidur terbaik untuk otak, dengan posisi miring ini otak lebih bisa membersihkan cairan limbahnya dengan lebih cepat dibanding posisi tidur lainnya," ujar Amini.
Pengeluaran cairan limbah ini bisa bermanfaat menurunkan risiko terjadinya penyakit gangguan saraf seperti parkinson dan alzheimer.
Selain bisa membersihkan otak, tidur miring juga posisi tidur terbaik yang bisa menjaga struktur tulang belakang dan bisa meminimalkan terjadinya asam lambung yang naik ke esofagus.
Ahli dari eachnight.com menyatakan bahwa posisi tidur terburuk bagi otak dan bagi kesehatan tubuh pada umumnya adalah tidur tengkurap dengan menimpakan berat tubuh di perut.
Tidur tengkurap bisa menganggu kestabilan tulang belakang, menyebabkan kekakuan, dan meningkatkan risiko nyeri pada leher dan persendian.
Baca juga: Agar Tak Mudah Pikun, Ini Cara Meningkatkan Daya Ingat
Peneliti dari Universitas Stony Brook juga mendukung pernyataan Amini, bahwa tidur miring adalah posisi terbaik yang bisa membantu otak mengeluarkan limbah-limbahnya secara efisien.
"Tidur miring adalah posisi yang paling banyak dilakukan oleh manusia dan hewan. Hal ini karena posisi tidur miring adalah posisi yang paling efektif digunakan membersihkan limbah metabolisme di otak yang terkumpul ketika kita terjaga," begitu papar dr. Helene Benveniste.
Di samping itu, penelitian lain yang dilakukan menyatakan bahwa demensia dan pikun banyak disebabkan oleh gangguan tidur termasuk di dalamnya adalah insomnia.
Nah selain memperbaiki gangguan ini, langkah kedua terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah pikun adalah menerapkan posisi tidur yang paling sehat dan aman untuk otak.
Pikun sendiri disebabkan oleh timbunan amyloid beta protein di dalam otak yang lama-kelamaan menjadi plak.
Plak inilah yang akan mengganggu koneksi antar serabut saraf di dalam otak. Makin lama, plak akan membuat sel-sel saraf mati dan otak kehilangan jaringan tisue. Di sinilah pikun akan bermula.
Baca juga: Tak Ingin Pikun di Usia Senja? Terapkan Pola Makan Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.