Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Gunung Super 3 Kali Panjang Pegunungan Himalaya

Kompas.com - 10/02/2022, 08:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber space.com

KOMPAS.com – Para ilmuwan menemukan jajaran pegunungan besar yang selama ini hilang.

Ahli Geologi menyebut jajaran pegunungan itu sebagai Supermountain.

Pasalnya, pegunungan tersebut membentang ribuan mil membelah dua benua atau bisa dikatakan tiga kali lebih panjang dari Pegunungan Himalaya.

Dilansir dari Space.com, mahasiswa pascadoktoral di The Australian National University (ANU) di Canberra, Ziyi Zhu mengungkapkan bahwa tidak ada pegunungan yang menyerupai Supermountain ini.

“Bisa bayangkan Himalaya sepanjang 1.500 mil (2.400 km) dan ini berulang tiga atau empat kali, itulah gambaran skala Supermountain,” ujarnya, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Kenapa Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Supermountain dalam sejarah bumi

Penemuan Supermountain menjadi puncak sejarah dan tak sekadar memberikan pemandangan yang menakjubkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ziyi Zhu dan rekan-rekannya menyebutkan bahwa pembentukan dan penghancuran Supermountain ini mungkin telah memicu ledakan evolusioner terbesar dalam sejarah Bumi.

Sebelumnya, ledakan evolusioner terjadi sekitar 2 miliar tahun yang lalu. Disusul letusan Kambrium 541 juta tahun yang lalu.

“Kemungkinan, ketika Supermountain ini terkikis, mereka membuang sejumlah besar nutrisi ke laut sehingga mempercepat produksi energi,” tulisnya, dalam Jurnal Earth and Planetary Science Letters edisi 15 Februari, dikutip dari Space.com, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Jokowi dan 3 Janjinya Saat Berkunjung ke Pegunungan Arfak, Papua Barat...

Terbentuknya Supermountain

Pada dasarnya jajaran pegunungan terbentuk ketika lempeng tektonik Bumi terus bergesekan menghancurkan dua daratan secara bersamaan.

Gesekan tersebut mendorong batuan muncul ke permukaan dan membumbung di ketinggian tertentu.

Sebenarnya pegunungan dapat tumbuh selama ratusan juta tahun, bahkan lebih. Namun pegunungan ini juga mengalami erosi dari angin, air, dan kekuatan lain yang bisa mengikis puncak-puncak itu.

Para ilmuwan mengumpulkan sejarah pegunungan Bumi dengan mempelajari mineral yang ditinggalkan oleh puncak-puncak tersebut.

Kristal zirkon, misalnya, terbentuk di bawah tekanan tinggi jauh di bawah pegunungan dan dapat bertahan di bebatuan setelah gunung induknya lenyap.

Melalui kandungan unsur di dalam kristal zirkon ini, peneliti dapat mengetahui kondisi, waktu, dan letak kristal tersebut terbentuk.

Baca juga: Mengenal Viagra Himalaya, Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com