Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Viagra Himalaya", Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor

Kompas.com - 15/07/2020, 19:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengungkapkan bahwa jamur parasit yang tumbuh dari larva ngengat dalam tanah atau dikenal dengan "viagra Himalaya" terancam punah lantaran banyaknya permintaan sebagai obat tradisional China.

Jamur parasit yang tumbuh di dalam larva ngengat ini diketahui hanya tumbuh di Dataran Tinggi Tibet dan menjadi sumber pendapatan utama bagi beberapa masyarakat.

Selama berabad-abad, jamur dengan nama latin Ophiocordyceps sinensis ini digunakan sebagai tonik kesehatan, tetapi permintaannya kian meningkat sejak 1990-an.

Baca juga: Mengenal Cordyceps Militaris, Obat Herbal LIPI yang Diujikan pada Pasien Covid-19

Selain dikenal sebagai "viagra Himalaya", masyarakat lokal menyebutnya dengan nama Yarchagumba yang berarti tanaman musim panas, serangga musim dingin.

Lantas apa saja khasiat dan keunikan dari jamur ini?

Peneliti Pusat Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iwan Saskiawan mengungkapkan, Yarsagumba atau Ophiocordyceps sinensis berkhasiat sebagai imunomodulator, anti tumor, hypoglycemic (antidiabetes) dan hypocholesterolemic (antikolesterol).

"Dari beberapa literatur dilaporkan bahwa jamur ini menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai imunomodulator, antitumor, hypoglycemic dan hypocholesterolemic," ujar Iwan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Menurutnya, jamur ini juga umum dikonsumsi sebagai obat tradisional China.

Baca juga: Deretan Produk yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Obat Herbal hingga Kalung Antivirus Corona

Ketika musim panen tiba, yakni sekitar Mei dan Juni, masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan Himalaya akan mendaki dan mencari Yarsagumba di lereng-lereng tinggi.

Diketahui, Yarsagumba hanya ditemukan di wilayah bertanah lembab di ketinggian 3.000-5.000 meter di atas permukaan laut.

Iwan mengatakan, Yarsagumba dapat ditemukan pada ekosistem hutan tropis.

"Umumnya ada di sekitar negara-negara yang berada di pegunungan Himalaya, seperti Nepal, Bhutan, India, Myanmar, dan Tibet," katanya lagi.

Baca juga: Soal Dorongan Penggunaan Esktrak Temulawak sebagai Suplemen Covid-19, Ini Penjelasan Farmakologi

Dipercaya sebagai obat mujarab

Masyarakat di Dataran Tinggi Tibet mencari jamur yang dijuluki sebagai viagra Himalaya.Kyle Knight / AFP Masyarakat di Dataran Tinggi Tibet mencari jamur yang dijuluki sebagai viagra Himalaya.

Penduduk setempat percaya, Yarsagumba adalah obat mujarab yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asma hingga kanker.

Namun, Yarsagumba juga dikenal berkhasiat sebagai obat kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com