HAI, apa kabarmu?
Semoga kabarmu baik di tengah melonjaknya kasus positif Covid-19 seminggu terakhir.
Lonjakan kasus itu tercatat sanggat tinggi. Berdasarkan perkiraan berbasis data dan studi sejumlah negara, lonjakannya akan makin memuncak.
Selasa (1/2/2022), pemerintah mengumumkan pasien positif Covid-19 di Indonesia dalam sehari mencapai 16.021.
Jumlah yang besar dan lama tidak kita dengar dalam beberapa bulan yang landai ini. Penambahan kasus Covid-19 ini tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Penambahan tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan 6.391 kasus, disusul Jawa Barat dengan 4.249 kasus dan Banten dengan 2.463 kasus.
Konfirmasi untuk lonjakan kasus ini mudah kita kenali.
Makin sering kita mendengar teman kantor, tetangga rumah, atau anggota keluarga yang positif.
Jika melintasi tempat-tempat tes angiten atau PCR, kita juga melihat antrean panjang kendaraan mereka yang hendak tes.
Kecuali mereka yang berusia lanjut dan memiliki komorbid, teman-teman, tetangga, dan anggota keluarga saya yang terkonfirmasi positif umumnya bergejala ringan.
Karena gejalanya ringan, isolasi mandiri menjadi pilihan terbaik teman-teman, tetangga, dan anggota keluarga saya yang terkonfirmasi positif.
Fakta ini mengkonfirmasi sejumlah penelitian bahwa varian Omicron yang sedang mengganas tidak membawa dampak berat alias ringan saja.
Per 1 Februari 2022, Denmark mencabut semua pembatasan yang dibuat karena Covid-19.
Denmark menjadi negara pertama di Uni Eropa yang mencabut semua pembatasan ini.
Kepercayaan diri Denmark didasarkan pada tingginya tingkat vaksinasi bahkan untuk vaksin dosis ketiga.
Saat rata-rata negara Uni Eropa baru mencapai 45 persen untuk dosis ketiga vaksin, Denmark sudah mencapai 60 persen.
Selain itu, keputusan pencabutan semua pembatasan itu didasarkan pada ringannya dampak yang ditimbulkan karena varian Omicron untuk mereka yang sudah divaksin.
Di Denmark tidak lagi diwajibkan pakai masker wajah, izin bebas Covid-19, pembatasan jam malam, dan pembatasan kerumunan.
Kehidupan di Denmark berjalan seperti layaknya sebelum pandemi.
Tanggung jawab dikembalikan ke masing-masing pribadi, termasuk tes mandiri jika merasa memiliki gejala.
Jika dalam tes mandiri mendapati diri positif, warga diminta untuk isolasi mandiri selama empat hari. Mereka yang memiliki kontak erat tidak diharuskan karantina.
Meskipun kasus harian mencapai 40.000-50.000, Denmark yang berpenduduk sekitar 5,8 juta jiwa tetap menjalankan keputusan ini.
Tingginya kasus harian di Denmark yaitu sekitar satu persen dari jumlah penduduk dan kebijakan pencabutan semua pembatasan merupakan bagian dari strategi.