Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Perbedaan WA GB dengan WhatsApp Resmi

Kompas.com - 07/01/2022, 15:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik "WA GB" menjadi salah satu dari daftar trending topik Twitter hari ini, Jumat (7/1/2022).

"Kesel sama pengguna WA GB, gak bisa ngehargain privasi orang," tulis salah satu akun Twitter.

"Emg wa gb sm wa biasa apa yg bikin beda deh srius nanya," tulis akun lainnya.

Hingga Jumat (7/1/2022) siang, sebanyak 3.154 twit sudah disebut oleh pengguna Twitter.

Lalu, apa itu WA GB? apa bedanya dengan WhatsApp resmi?

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (4/2/2021), Pemerhati Keamanan Siber Yerry niko Borang menjelaskan bahwa WhatsApp GB (WA GB) adalah aplikasi di luar aplikasi resmi yang menawarkan fitur-fitur tambahan dan dapat digunakan.

Artinya, WA GB merupakan aplikasi WhatsApp yang telah dimodifikasi dari WhatsApp Plus.

Sementara WhatsApp Plus sendiri aplikasi yang sudah diblokir oleh pihak WhatsApp yang resmi.

Baca juga: 5 Fitur Baru WhatsApp yang Diperkirakan Hadir pada 2022

Perbedaan WA GB dan WhatsApp resmi

Berikut perbedaan WA GB dan WhatsApp resmi:

  1. Legalitas
    Seperti diketahui, WA GB merupakan aplikasi tidak resmi yang merupakan hasil modifikasi dari WhatsApp Plus. Sedangkan WA resmi merupakan aplikasi legal dan terjamin keamanannya dan dibuat oleh Meta Platform.
  2. Sistem operasi penggunanya
    Dilansir dari Kompas.com,(18/5/2021), WA GB atau aplikasi tidak resmi ini hanya bisa digunakan di platform Android. Sedangkan WA resmi bisa digunakan di platform Android, iPhone, maupun Mac atau Windows PC.
  3. Cara mendapatkan aplikasi
    Untuk mendapatkan aplikasi WA GB, pengguna tidak bisa memperolehnya melalui PlayStore.
    Artinya, pengguna bisa mengunduh aplikasi WA GB dari pihak ketiga, di mana hal ini berisiko dibanding mengunduh suatu aplikasi melalui PlayStore. Sementara, WA resmi bisa Anda peroleh melalui PlayStore, dan AppStore.
  4. Fitur unik
    Seperti yang disampaikan beberapa pengguna Twitter, WA GB menawarkan lebih banyak fitur yang tidak tersedia di aplikasi WA resmi milih Meta Platform.
    Beberapa fitur yang dimaksud yakni:
    1. 
    Mengubah tema dan ikon
    2. 
    Menghilangkan status "sedang mengetik"
    3. 
    Menghilangkan centang dua
    4. 
    Mampu membaca pesan yang sudah terhapus
    5. 
    Mampu mengganti gaya teks pesan
    6. 
    Memungkinkan penggunanya tetap melihat status/Story WA yang sudah dihapus oleh si pembuat
    7. 
    Mampu mengunduh status yang muncul di WA tanpa harus melakukan screenshot. Sedangkan WA resmi tidak memiliki fitur-fitur yang disebutkan di atas.
  5. Keamanan
    Meskipun terlihat menarik, terinstalnya WA GB pada ponsel tentu memiliki risiko bagi penggunanya seperti lebih rentan membawa malware dan spyware.

Malware adalah perangkat lunak apa pun yang sengaja dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer, peladen, klien, atau jaringan komputer.

Sedangkan spyware atau perangkat pengintai adalah salah satu bentuk program berbahaya yang memasang dirinya sendiri ke dalam sebuah sistem untuk mencuri data pengguna atau merusak sistem pengguna tersebut.

Tentu kehadiran malware dan spyware berbahaya bagi keamanan data ponsel kita, dan juga akses ke mobile banking.

Sementara untuk WA resmi, terdapat keamanan enskripsi end-to-end, di mana pesan yang muncul pada perangkat yang berbeda akan dibatasi.

Artinya, ketika terenkripsi secara end-to-end, pesan, foto, video, pesan suara, dokumen, dan panggilan Anda terlindungi dari kemungkinan jatuh ke tangan yang salah.

WA resmi juga memiliki fitur otentifikasi ganda yang memungkinkan muncul permintaan sandi sewaktu-waktu.

Baca juga: Cara Cegah WhatsApp Kita Dimata-matai Seseorang

Alternatif lain

Menilik keamanan data dan adanya fitur tambahan, Yerry menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan aplikasi resmi seperti WhatsApp business yang merupakan bawaan dari WhatsApp resmi.

Selain itu, masyarakat juga dapat bergabung dengan program Beta WhatsApp.

Diketahui, untuk menggunakan program Beta WhatsApp, calon pengguna harus mendaftar langsung melalui PlayStore.

Kemudian, pengguna akan diberi kesempatan menjajal dan meraaskan ditur-fitur eksperimental WhatsApp terkini.

(Sumber: Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi, Retia Kartika Dewi | Editor: Yudha Pratomo, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com