Pada 1888 pemerintah Belanda mendirikan Genneskundig Laboratorium, yakni sebagai
Laboratorium Penelitian Patologi dan Bakteriologi.
Laboratorium ini dipimpin oleh Christiaan Eijkman sebagai direktur pertama pada 15 Januari 1888.
Saat itu, Eijkman berhasil melakukan penemuan besar mengenai hubungan antara kekurangan vitamin B1 dan penyakit beri-beri.
Pada 1929 Eijkman mendapatkan Hadiah Nobel atas karya hasil penemuannya yang menjadi dasar konsep penemuan vitamin.
Pada 1938 saat peringatan 50 tahun berdirinya lembaga ini, nama Eijkman ditetapkan sebagai nama resmi lembaga sebagai bentuk penghargaan terhadap Christiaan Eijkman. Kepala Laboratotium Medis Pusat dipimpin oleh Prof. Dr. Achmad Mochtar.
Baca juga: Eijkman Dipindah ke Cibinong, Begini Penjelasan BRIN
Pada saat itu, Lembaga Eijkman merupakan pusat pengobatan tropis yang terkenal di dunia, namun pada 1960 lembaga ini ditutup karena gejolak ekonomi dan politik di Indonesia.
Pada 1990, Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie menggagas untuk membuka kembali Lembaga Eijkman.
Kemudian gagasan tersebut direalisasikan dengan disahkan oleh Presiden Soeharto pada saat peringatan seratus tahun penemuan Christiaan Eijkman tentang kekurangan vitamin B1 sebagai penyebab penyakit beri-beri pada Desember 1990.
Pada Juli 1992, secara resmi Lembaga Molekuler Eijkman berdiri kembali dan pada April 1993 mulai beroperasi. Presiden Soeharto meresmikan lembaga ini pada 19 September 1995.
Lembaga Eijkman terletak di Jakarta Pusat dengan luas bangun 5.500 meter persegi.
Didirikannya kembali Lembaga Eijkman ini dikarenakan adanya kebutuhan Indonesia terhadap suatu lembaga penelitian biomedis yang mampu memanfaatkan pertumbuhan substansial pengetahuan dan perkembangan teknologi yang telah dibuat dalam biologi sel molekuler.
Handoko mengatakan terintegrasinya Kemristek dan 4 LPNK ke BRIN, status LBM Eijkman telah dilembagakan menjadi unit kerja resmi yakni Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati.
Dengan status tersebut, maka menurutnya para periset di LBM Eijkman bisa diangkat menjadi peneliti dengan mendapat segala hak finansialnya.
Baca juga: BRIN Hendak Pindahkan Eijkman ke Cibinong, Peneliti Ungkap Keberatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.