Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Berapa Hujan Meteor Geminid 14 Desember? Ini Cara Melihatnya

Kompas.com - 14/12/2021, 09:58 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Geminid diketahui akan berlangsung hari ini, Selasa (14/12/2021) hingga Rabu (15/12/2021).

Hujan meteor dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia mulai mulai Selasa pukul 20.30 waktu setempat hingga Rabu 25 menit sebelum Matahari terbenam.

Selain itu masyarakat tidak perlu khawatir sebab hujan meteor aman disaksikan dan tidak memiliki dampak signifikan pada Bumi. 

Hujan meteor adalah

Meteor yang jatuh terbentuk dari sisa debu komet maupun asteroid yang beropotongan dengan orbit Bumi.

Sisa debu ini kemudian disebut dengan meteorid yang ketika tertarik gravitasi Bumi dan melintasi atmosfer Bumi akan menjadi meteor.

Khusus untuk meteor Geminid, terbentuk dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB).

Baca juga: Ramai soal Hujan Meteor 14 Desember, Lapan: Aman!

Waktu menyaksikan

Hujan meteor ini dapat disaksikan mulai Selasa pukul 20.30 waktu setempat hingga Rabu 25 menit sebelum Matahari terbenam.

Fenomena ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dengan intensitas yang berbeda-beda.

Untuk wilayah Sabang dan Aceh, intensitas hujan meteor mencapai 86 meteor per jam, dan 107 meteor per jam di wilayah Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Meteor-meteor tersebut akan melintas dari arah timur laut hingga barat laut.

"Pastikan cuaca cerah dan bebas dari penghalang polusi udara di sekitar medan pandang," Peneliti Pusat Riset Antariksa Lapan-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin.

Andi menuturkan, hujan meteor Geminid akan lebih optimal ketampakannya sejak pukul 02.00 waktu setempat hingga pukul 05.30 waktu setempat atau saat fajar bahari berakhir.

Hal itu dikarenakan titik radian berkulminasi di arah Utara pada pukul 02.00 waktu setempat, saat itu Bulan sudah terbenam.

Baca juga: Kapan Puncak Hujan Meteor Geminid? Ini Jadwal dan Cara Melihatnya

 

Apakah hujan meteor Geminid berbahaya?

Melihat ukurannya yang relatif kecil, meteor-meteor akan habis terbakar sebelum sampai di permukaan Bumi.

Berbeda dengan asteroid yang berukuran lebih dari 120 meter, sehingga memungkinkan untuk tidak habis terbakar dan menyisakan batuan yang disebut meteorit atau batu meteor.

Karena itu, Andi menegaskan bahwa hujan meteor ini bukanlah sesuatu yang membahayakan.

"Semua hujan meteor bisa dipastikan aman," ujar Andi.

Menurutnya, meteor yang berbahaya adalah meteor sporadis dengan intensitas tidak teratur dan dari arah mana pun, sehingga tidak tergantung pada konstelasi mana pun.

Ia menjelaskan, sumber meteor sporadis bukan berasal dari sisa debu asteroid maupun komet yang berpotongan dengan orbit bumi.

Baca juga: Heboh Langit Merah Disertai Petir di Gunung Arjuno, Benarkah Tanda Erupsi? Ini Penjelasan BMKG

(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Lutfiah Ayu Azanella)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com