Terkait unggahan koyo KB tersebut, Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati menjelaskan bahwa koyo KB, suntik atau pil KB sama kegunaannya, yaitu sebagai alat kontrasepsi.
Termasuk juga kandungan bahan-bahan di dalamnya. Perbedaan dari alat kontrasepsi tersebut adalah pada cara pemakaiannya.
“Secara umum isinya sama yaitu hormon estrogen dan progestin,” kata Zullies saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Pihaknya mengatakan, koyo dalam istilah farmasi disebut dengan patch yakni bentuk sediaan transdermal di mana obat akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan nantinya akan masuk ke pembuluh darah.
Karena kandungannya sama, Zullies mengatakan, keamanan dan efektivitasnya sama dengan alat kontrasepsi lainnya. Dengan catatan, selama digunakan sesuai dengan aturannya.
Baca juga: Pentingnya Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan! Yuk, Ketahui Jenis-jenisnya
Zullies juga mengatakan, dari segi kenyamanan penggunaan, sejumlah orang ada yang lebih memilih memakai koyo yang ditempel dan diganti seminggu sekali (tergantung aturan pakainya) jika dibandingkan harus minum pil KB setiap hari.
Dia memastikan, selama pemakaian tepat dan melekat dengan kuat maka hormon akan dilepaskan pelan-pelan dan masuk melalui kulit serta bisa memberikan efek kontrasepsi.
Meski demikian dia mengingatkan, pemilihan jenis kontrasepsi untuk pertama kalinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
Hal ini karena harus disesuaikan dengan kondisi pengguna atau akseptor KB.
“Jadi penggunaan pertama, termasuk pil KB, adalah dengan resep dokter. Untuk selanjutnya dapat dibeli di apotek dan perlu berkonsultasi dengan apoteker terkait dengan penggunaannya,” ujar dia.
Baca juga: Fakta Unik Kondom, Alat Kontrasepsi Paling Populer