KOMPAS.com – Sebuah unggahan video mengenai alat kontrasepsi berupa koyo KB, viral di media sosial TikTok.
Postingan tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada 13 November 2021.
“Udah pernah denger tentang koyo KB belum?” tulis akun tersebut.
Baca juga: Video Viral Pemotor Terobos Palang Pintu dan Berhenti di Antara Dua Kereta, Ini Kata KAI
Dalam sebuah video ditunjukkan cara penggunaan koyo KB yang ditempelkan pada kulit seseorang.
“Koyo KB itu kandungannya sama dengan pil KB kombinasi, yaitu estrogen dan progesterone,” ujar akun tersebut.
Dalam unggahan juga dijelaskan bahwa koyo KB bisa ditempel pada bagian lengan bagian atas, punggung, perut atau pantat.
Postinga tersebut saat ini sudah disaksikan sebanyak 1,7 juta kali.
@ease.idUdah pernah denger tentang Koyo KB belum? ##samasamabelajar ##kesehatan ##pilkb ##kesehatanwanita
? She Share Story (for Vlog) - ????
Beragam komentar muncul terkait postingan tersebut.
“Aman ngk si.. tkt sekali kebobolan.. anak masi bayi,” tulis akun dengan nama akun Endduuttguee.
“Ada efek samping nya ga pake ini?” tanya akun Anitt.
Baca juga: Video Viral Kereta Api Barang Bawa 22 Rangkaian Anjlok di Sumsel, Apa Penyebabnya?
Terkait unggahan koyo KB tersebut, Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati menjelaskan bahwa koyo KB, suntik atau pil KB sama kegunaannya, yaitu sebagai alat kontrasepsi.
Termasuk juga kandungan bahan-bahan di dalamnya. Perbedaan dari alat kontrasepsi tersebut adalah pada cara pemakaiannya.
“Secara umum isinya sama yaitu hormon estrogen dan progestin,” kata Zullies saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Pihaknya mengatakan, koyo dalam istilah farmasi disebut dengan patch yakni bentuk sediaan transdermal di mana obat akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan nantinya akan masuk ke pembuluh darah.
Karena kandungannya sama, Zullies mengatakan, keamanan dan efektivitasnya sama dengan alat kontrasepsi lainnya. Dengan catatan, selama digunakan sesuai dengan aturannya.
Baca juga: Pentingnya Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan! Yuk, Ketahui Jenis-jenisnya
Zullies juga mengatakan, dari segi kenyamanan penggunaan, sejumlah orang ada yang lebih memilih memakai koyo yang ditempel dan diganti seminggu sekali (tergantung aturan pakainya) jika dibandingkan harus minum pil KB setiap hari.
Dia memastikan, selama pemakaian tepat dan melekat dengan kuat maka hormon akan dilepaskan pelan-pelan dan masuk melalui kulit serta bisa memberikan efek kontrasepsi.
Meski demikian dia mengingatkan, pemilihan jenis kontrasepsi untuk pertama kalinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
Hal ini karena harus disesuaikan dengan kondisi pengguna atau akseptor KB.
“Jadi penggunaan pertama, termasuk pil KB, adalah dengan resep dokter. Untuk selanjutnya dapat dibeli di apotek dan perlu berkonsultasi dengan apoteker terkait dengan penggunaannya,” ujar dia.
Baca juga: Fakta Unik Kondom, Alat Kontrasepsi Paling Populer
Lebih lanjut ia mengingatkan penggunaan koyo KB perlu berhati-hati.
Sebab meskipun bentuknya seperti obat luar yang hanya ditempelkan, namun bisa bersifat sistemik karena obat akan masuk ke pembuluh darah dan akan beredar ke seluruh tubuh.
“Jika ada orang-orang yang dikontraindikasikan terhadap kontrasepsi hormonal, juga akan dikontraindikasikan (tidak boleh menggunakan) dengan bentuk koyo ini,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.