Namun terkadang, tubuh tak menghasilkan cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik.
Glukosa pun tetap berada di dalam darah dan tidak mencapai sel-sel tubuh, menyebabkan konsentrasinya meningkat atau hiperglikemia.
Melansir situs resmi PBB, terdapat beberapa jenis penyakit diabetes melitus (DM), yakni diabetes melitus tipe 1 atau diabetes onset masa kanak-kanak, ditandai kurangnya produksi insulin.
Diabetes melitus tipe 2, sebelumnya disebut non-insulin-dependent atau diabetes onset dewasa, disebabkan oleh penggunaan insulin yang tidak efektif oleh tubuh, seringnya hasil dari kelebihan berat badan dan aktivitas fisik
Sementara itu, diabetes gestasional merupakan hiperglikemia yang pertama dikenali selama kehamilan.
Selama satu dekade terakhir, prevalensi diabetes telah meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Melansir laman Worlddiabetestoday, sekitar setengah dari orang yang diperkirakan hidup dengan diabetes tetap tidak terdiagnosis.
Jika tak diobati dengan insulin, diabetes tipe 1 bisa berakibat fatal.
Sementara orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak diobati atau tidak didukung perawatan yang cukup, berisiko mengalami komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan amputasi.
Dalam banyak kasus, jika diabetes terdeteksi lebih awal, orang yang terkena kemungkinan dapat mencegah atau setidaknya menunda munculnya masalah serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.