Gangguan produksi juga terjadi pada crude palm oil (CPO) Malaysia hingga 8-9 persen akibat pandemi Covid-19.
Faktor lain yang memengaruhi tingginya harga minyak goreng belakangan menurut Nurwan adalah produsen minyak goreng nasional sebagian besar bergantung pada pasukan CPO global.
Karena CPO mengikuti harga internasional, maka otomatis harga minyak goreng nasional pun ikut naik.
Baca juga: 10 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Mana Saja?
Untuk itu, Kemendag dalam jangka pendek akan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi masalah ini.
Salah satunya adalah memastikan pasokan minyak goreng nasional tetap terpenuhi, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Tidak hanya komoditas minyak goreng aja, beberapa komoditas kita pastikan ketersediaan stok dulu. Karena itu tadi, kalau harga CPO internasional naik, jangan-jangan dalam negeri tidak ada (stok)," jelas dia.
"Jadi kita sudah pastikan, bicara dengan produsen minyak goreng untuk tetap memasok dalam negeri. Pokoknya harus ada dulu," tambahnya.
Pasalnya, ketersediaan stok minyak goreng ini sangat penting untuk mendukung geliat ekonomi nasional akibat virus corona.
Baca juga: Berkaca dari Kasus di Mauritius, Bagaimana Cara Mengatasi Tumpahan Minyak di Laut?