"Sebagian dari kita berkampanye tentang perilaku etis, untuk tidak menyebarkan foto bencana yang tak empatik, dan tidak selfi di tempat-tempat bencana. Tapi ini perlu waktu untuk menjadi norma etis yang diterima luas," ujar Dodi.
Baca juga: [HOAKS] Video Detik-detik Kecelakaan Vanessa Angel
Sementara itu, pengamat media sosial dan founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, berpendapat, ketiadaan pendidikan etika dan empati menyebabkan banyak content creator tidak memperhatikan aspek-aspek tersebut saat memproduksi sebuah konten.
Hal tersebut diperparah dengan target audiens mereka, yang juga sama-sama tidak mendapatkan pengetahuan mengenai hal tersebut.
Sehingga, kata Ismail, mereka tidak memiliki kemampuan untuk menolak atau menyaring konten yang bertentangan secara etika.
"Kita kan memang tidak diajari soal etika. Enggak ada pelajaran tentang etika siber, orang Indonesia enggak belajar soal itu. Mulai dari, apa sih yang etis dan tidak etis, kita enggak belajar tentang itu," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/11/2021).
Fahmi mengatakan, kebanyakan warganet Indonesia, termasuk para pembuat konten, kurang memahami tentang nilai-nilai privasi yang dimiliki oleh seseorang.
"Kita enggak ada izin-izin begitu. Langsung saja jepret. Umumnya merasa 'Ini HP, HP saya, konten-konten saya, ya upload saja' meskipun itu melanggar privasi orang lain," ujar Fahmi.
Apalagi, jika konten yang mereka buat berpotensi mengundang traffic dalam jumlah besar, batas-batas privasi itu semakin tidak ada artinya lagi.
Fahmi mengatakan, sorotan warganet terhadap konten-konten minim empati dan etika pasca-kematian Vanessa menunjukkan bahwa nilai-nilai moral dan pemahaman mengenai literasi digital perlu diajarkan melalui pendidikan formal.
Jika edukasi tidak dilakukan, konten-konten nir-empati akan terus bermunculan setiap terjadi suatu peristiwa sensasional di masa mendatang.
"Memang enggak akan cepat. Tapi kalau dimulai dengan edukasi itu, suatu saat kita akan menjadi lebih baik," kata Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.