Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal November 2021

Kompas.com - 05/11/2021, 13:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber BNPB

KOMPAS.com - Memasuki bulan November 2021 sejumlah wilayah di Indonesia dilanda bencana banjir.

Mengutip laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (4/11/2021) banjir di sejumlah wilayah terjadi karena peningkatan intensitas curah hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan informasi peringatan dini tentang adanya fenomena La Nina yang melanda wilayah Indonesia sejak Agustus 2021 dan diprakirakan berkembang hingga Februari 2022.

Menurut BMKG, fenomena La Nina berdampak pada kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Berikut wilayah Indonesia yang dilanda banjir pada awal November 2021:

Baca juga: BMKG: DKI Jakarta, Jabar, hingga Jateng Masuk Kategori Siaga Banjir

1. Kota Batu, Jawa Timur

Proses evakuasi material untuk mencari keberadaan Fery dan anaknya yang dilaporkan terpendam di Dusun Gintung, Desa Bulukerto, akibat banjir bandang di Batu. 
benni indo/suryamalang.com Proses evakuasi material untuk mencari keberadaan Fery dan anaknya yang dilaporkan terpendam di Dusun Gintung, Desa Bulukerto, akibat banjir bandang di Batu.
Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur, setelah hujan dengan intesitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11/2021) pukul 14.00 WIB.

Data laporan yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu per Jumat (5/11/2021) pukul 06.00 WIB, jumlah korban meninggal terdapat 2 orang.

Sedangkan 5 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 6 orang yang dilaporkan hilang masih dalam pencarian.

Kerugian materil yang tercatat meliputi 17 unit rumah rusak, 28 sepeda motor rusak, 3 unit mobil rusak, 8 ekor hewan ternak hanyut terseret derasnya arus sungai dan 6 kandang hewan ternak rusak berat.

Hingga pagi ini, tim gabungan dari BPBD Kota Batu, Basarnas, PMI, TNI, Polri dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait terus melakukan proses upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang yang difokuskan dalam pencarian pertolongan dan pembersihan sisa material lumpur juga puing-puing lainnya.

Tim gabungan lainnya juga telah mengupayakan tempat pengungsian berikut distribusi logistik bagi para warga terdampak banjir bandang.

Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan Vanessa Angel, Ini Bahaya Mengantuk Saat Berkendara

2. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah empat hari di Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memastikan penanganan bencana banjir di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Risma meminta warga agar waspada terhadap pengaruh dari La Nina yang berdampak pada curah hujan tinggi dan juga mengakibatkan bencana banjir.dok Kemensos Menteri Sosial Tri Rismaharini telah empat hari di Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memastikan penanganan bencana banjir di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Risma meminta warga agar waspada terhadap pengaruh dari La Nina yang berdampak pada curah hujan tinggi dan juga mengakibatkan bencana banjir.
Banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada Rabu (3/11/2021) siang.

Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tiga sungai meluap, yaitu Sungai Sibau, Sungai Mendalam dan Sungai Kapuas.

Luapan sungai-sungai tersebut berdampak pada permukiman yang berada di kecamatan Silat Hilir, kecamatan Selimbau, kecamatan Semitau, kecamatan Badau, kecamatan Suhaid dan kecamatan Batang Lupar.

Merujuk data yang dikeluarkan Pusdalops BNPB, Kamis (4/11/2021), tercatat 1.818 KK atau 6.524 jiwa terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) tertinggi hingga 200 centimeter pada saat kejadian Rabu (3/11/2021).

Selain itu, terdapat 1.084 unit rumah ikut terendam, sebagian warga melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke tempat kerabat yang lebih aman dari banjir.

Untuk mepercepat penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu terus melakukan kajicepat dan melakukan pendistribusian bantuan ke beberapa lokasi terdampak.

Kondisi terkini, Jumat (5/11/2021), banjir mulai surut di beberapa titik dengan kisaran tinggi muka air 50–100 centimeter.

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Dua Siklon Tropis, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

3. Alor, Nusa Tenggara Timur

Banjir yang terjadi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur menyebabkan lahan persawahan seluas 7 hektar terendam. Adapun lokasi areal persawahan terletak di Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan.

Curah hujan tinggi yang mengguyur dan jebolnya tanggul sungai Paliwang yang masih dalam tahap pengerjaan, memicu banjir yang terjadi pada Rabu (3/11/2021) pukul 15.30 WITA.

Banjir di Kabupaten Alor juga berdampak pada pemukiman warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor melaporkan, sedikitnya 3 unit rumah mengalami rusak berat dan terdapat 13 KK mengungsi akibat kejadian ini.

Para warga memilih mengungsi ke rumah keluarga terdekat yang tidak terdampak.

Pada Kamis (4/11/2021) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Alor Marten Moubeka mengatakan, kondisi terkini sudah kondusif dan banjir sudah mulai berangsur surut.

"Banjir sudah mulai berangsur surut sejak pukul 16.00 WITA sore tadi, dan situasi saat ini sudah kondusif," ujar Marten.

4. Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Hujan deras yang mengguyur pada Selasa (2/11/2021), menjadi salah satu pemicu banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa yang terjadi pada pukul 13.30 WIB tersebut.

Hujan lebat dan berdurasi cukup lama itu menyebabkan debit air Sungai Girang meluap sehingga menggenangi pemukiman warga.

BPBD mengidentifikasi wilayah terdampak berada di Kampung Ciruwuk, Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg. Saat banjir terjadi ketinggian muka air antara 20 hingga 50 cm.

BPBD setempat menginformasikan sebanyak 22 unit rumah warga terdampak banjir tersebut. Jumlah populasi terdampak di wilayah itu sebanyak 92 jiwa.

Masih di Kampung Ciruwuk, tanah longsor menyebabkan 2 rumah warga rusak ringan. Kejadian ini menyebabkan 3 KK atau 10 jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

5. Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan

Banjir yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi pada Senin (1/11/2021), merendam beberapa wilayah di bagian hilir Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu melaporkan, banjir yang merendam sejumlah desa itu telah mulai surut pada Rabu (3/11/2021).

Adapun wilayah desa yang terdampak antara lain Desa Laya, Tanjung Agung dan Karang Agung di Kecamatan Baturaja Barat, Desa Pengaringan di Kecamatan Semidang Aji, Desa Tanjung Kemala, Terusan, dan Tanjung Baru di Kecamatan Baturaja Timur, serta Desa Lubuk Batang Lama di Kecamatan Lubuk Batang.

Banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga menyebabkan debit air Sungai Ogan dan Lengkayap meluap.

Banjir berdampak pada 980 KK serta kerugian material pada 632 unit rumah. Ketinggian banjir yang berkisar pada 60 hingga 100 cm itu juga merusak 2 unit jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com