Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Membangun Piramida Mesir?

Kompas.com - 24/10/2021, 13:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Feodalisme Mesir

Direktur Ancient Egypt Research Associates (AERA) sekaligus egyptologist, Mark Lehner telah meneliti sejarah Mesir bersama dengan timnya.

Berdasarkan penggalian AERA, menunjukkan bahwa beberapa pejabat tinggi tinggal di rumah besar dan memiliki potongan daging pilihan. Sebaliknya, Lehner menduga bahwa para pekerja berpangkat lebih rendah kemungkinan besar tidur di tempat tinggal sederhana atau bahkan bersandar di piramida untuk beristirahat.

Melansir Majalah Harvard, Juli-Agustus 2003, George Reisner dari Harvard menemukan grafiti pekerja di awal abad kedua puluh yang mengungkapkan bahwa para pembangun piramida diorganisasikan ke dalam unit-unit pekerja dengan nama seperti "Teman Khufu" atau "Pemabuk Menkaure".

Di dalam unit-unit ini ada lima divisi (peran mereka masih belum diketahui), yang bertugas di kuil piramida. Oleh karena itu, banyak ahli Mesir Kuno menganut hipotesis bahwa piramida juga dibangun oleh tenaga kerja shift atau organisasi berbasis tim.

Mark Lehner berpendapat bahwa masyarakat Mesir berada dalam sistem feodal, di mana hampir semua orang wajib melayani mereka yang berada di atas hierarki sosial. Orang Mesir menyebutnya "bak".

"Tapi itu tidak benar-benar berfungsi sebagai kata untuk perbudakan. Bahkan pejabat tertinggi berutang bak," kata Lehner.

Terlepas dari budak atau bukan, saat musim terakhir penggaliannya dimulai, Lehner masih tidak tahu di mana semua pekerja tidur.

Jika beberapa tahun mendatang dokumentasi, publikasi, dan tinjauan sejawat membuktikannya, temuan Lehner akan menunjukkan bahwa orang Mesir kuno bahkan lebih maju dalam organisasi sosial mereka.

Baca juga: Arkeolog Temukan 110 Makam Kuno di Delta Sungai Nil, Ungkap Sejarah Raja-raja Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com