Mesir memiliki lebih dari 100 piramida. Setelah pembangunan piramida pertama, pemerintahan firaun Snefru (sekitar 2575-2551 SM) mulai membangun piramida yang sisi luarnya halus.
Sementara itu, Piramida Agung di Giza dibangun pada masa pemerintahan firaun Khufu (sekitar 2551-2528 SM). Dua penerusnya, Khafre (sekitar 2520-2494 SM) dan Menkaure (sekitar 2490-2472 SM), juga memiliki piramida yang dibangun di Giza.
Firaun secara bertahap berhenti membangun piramida selama Kerajaan Baru (1550-1070 SM), raja-raja ini memilih untuk dimakamkan di Lembah Para Raja, yang terletak sekitar 483 km selatan Giza.
Catatan tertulis berupa papirus (bahan kertas pada zaman kuno) yang ditemukan pada 2013 di Wadi al-Jarf, pantai Laut Merah Mesir, menunjukkan bahwa kelompok besar pekerja, yang kadang diterjemahkan sebagai geng, membantu membawa material ke Giza.
Papirus yang ditemukan di Wadi al-Jarf menceritakan tentang sebuah kelompok beranggotakan 200 orang yang dipimpin oleh seorang inspektur bernama Merer.
Rombongan pekerja ini mengangkut batu kapur dengan perahu di sepanjang Sungai Nil, yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Tura ke Piramida Besar, di mana batu itu digunakan untuk membangun selubung luar monumen.
Di masa lalu, ahli Mesir Kuno piramida dibangun oleh pekerja pertanian musiman. Namun, papirus terbaru menepis teori tersebut.
Kelompok pekerja diduga melaksanakan berbagai proyek konstruksi sepanjang Gurun Sinai.
Hal ini menimbulkan pertanyaan lain, apakah mereka adalah bagian dari kelompok pekerja profesional yang lebih permanen daripada sekelompok pekerja pertanian musiman.
Baca juga: Berisi Piramida Giza hingga Kiamat, Catatan Isaac Newton Ini Dilelang