Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berisi Piramida Giza hingga Kiamat, Catatan Isaac Newton Ini Dilelang

Kompas.com - 08/12/2020, 16:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Fisikawan, matematikawan, sekaligus astronom terkenal, Isaac Newton, adalah salah satu ilmuwan paling terkenal sepanjang masa.

Banyak penelitian Newton membawa ke tempat-tempat aneh, di luar apa yang sekarang kita anggap sebagai sains.

Kebanyakan catatan Newton baru ditemukan setelah kematiannya di tahun 1727. Namun, banyak pula "warisan" Newton yang tidak ditemukan.

Dari catatan yang ditemukan, banyak karya Newton diklasifikasikan sebagai studi okultisme. Karya-karya ini mengeksplorasi kronologi , alkimia , dan interpretasi Alkitab (terutama dari Wahyu ).

Baca juga: Saat Wabah Besar London, Isaac Newton Juga Terinspirasi Bikin Obat Pes

Karya ilmiah Newton mungkin kurang penting secara pribadi baginya, karena ia menekankan pada penemuan kembali okultisme zaman dahulu.

Kecenderungan mistis ini, yang sebagian besar dianggap pemikiran sesat di zaman Newton, dibuktikan dalam beberapa catatan naskah terpisah yang saat ini dilelang oleh Sotheby.

Naskah itu secara harfiah merupakan fragmen yang selamat dari api. Menurut pakar, anjing Newton yang bernama Diamond tidak sengaja menjatuhkan lilin dan membakar beberapa catatan, salah satunya yang dilelang ini.

Pakar meyakini, lembaran yang hampir hangus dijilat api itu merupakan bagian dari karya Newton yang kurang dikenal, berhubungan dengan teori yang tidak jelas, dan dikategorikan sebagai pseudosain.

Pada lembaran yang ditawarkan seharga 375.000 dollar AS (Rp 5,3 miliar) itu, Newton mencatat tentang Piramida Agung Giza Mesir Kuno yang diyakini dirancang di sekitar unit pengukuran Mesir yang disebut royal cubit.

Catatan Isaac Newton yang hampir hangus terbakar dilelang. Catatan ini menyinggung tentang Piramida Giza hingga kiamat dunia.(Isaac Newton/Sothebys via Science Alert Catatan Isaac Newton yang hampir hangus terbakar dilelang. Catatan ini menyinggung tentang Piramida Giza hingga kiamat dunia.

Newton berpikir bahwa dengan menghitung royal cubit, dia mungkin dapat memperbaiki teorinya sendiri tentang gravitasi, dan dengan demikian memberikan ukuran keliling Bumi yang akurat dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Catatan itu sekaligus membuka wawasan geometris lain yang tidak jelas dan "sakral", yang mungkin pada akhirnya memprediksi kapan dunia akan berakhir, seperti yang tertulis dalam Alkitab.

"Newton mencoba menemukan bukti untuk teorinya tentang gravitasi, tetapi sebagai tambahan, orang Mesir kuno dianggap telah menyimpan rahasia alkimia yang telah hilang," kata Gabriel Heaton, spesialis naskah Sotheby kepada The Observer dan dilansir dari Science Alert, Senin (7/12/2020).

"Saat ini, bidang studi ini tampaknya berbeda. Tetapi bagi Newton, pada abad ke-17 tampaknya tidak seperti itu."

Newton bukanlah orang pertama yang memiliki gagasan semacam ini, dan dia juga bukan yang terakhir.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Teori Gravitasi, Muncul Saat Newton Kerja dari Rumah

Sementara piramidaologi semacam itu kini telah melayang di luar batas-batas ilmu pengetahuan yang serius, sekali waktu, piramidologi itu menyedot perhatian salah satu pemikir terbesar di planet ini.

"Catatan-catatan ini adalah bagian dari jaringan riset Newton yang sangat rumit termasuk filsafat alam, alkimia, teologi. Hanya bagian-bagian yang dia yakini pantas untuk dipublikasikan," daftar lelang menjelaskan.

"Tidaklah mengherankan bahwa Newton tidak mempublikasikan tentang alkimia, karena kerahasiaan adalah prinsip penelitian alkimia yang dianut secara luas, dan kepercayaan teologis Newton, jika dipublikasikan, akan membuatnya kehilangan (mungkin) kariernya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com