KOMPAS.com - Cerita soal bagaimana teori gravitasi tercipta ketika Isaac Newton sedang work from home saat Wabah Besar London mungkin sering Anda dengar.
Namun ternyata, Wabah Besar London yang melanda kerajaan Inggris itu juga menginspirasi Isaac Newton untuk mengembangkan obat untuk penyakit pes. Resep obat wabah itu ditulis tangan dalam catatannya dan tak pernah dipublikasikan sebelumnya.
Saat terjadi wabah pada 1665, Newton merupakan seorang mahasiswa di University of Cambridge's Trinity College.
Berhubung situasi makin memburuk, universitas tempatnya belajar harus di tutup sementara.
Ia pun mengkarantina dirinya di Woolsthorpe Manor, yang merupakan tanah milik keluarganya di Lincolnshire.
Baca juga: Sejak Zaman Umar bin Khattab, Ada Imbauan untuk Hindari Zona Merah Wabah
Wabah penyakit pes ini berlangsung hingga tahun 1666 dan menewaskan setidaknya sekitar 100.000 orang atau kira-kira seperempat dari populasi kota.
Melansir Smithsonian, Jumat (5/6/2020), setelah kondisi mulai membaik pada tahun 1667, Newton memutuskan kembali ke University of Cambridge's Trinity College.
Aktivitasnya saat itu adalah membantu pekerjaan medis dokter Belgia bernama Jan Baptist van Helmont.
Sembari mengerjakan buku mengenai wabah yang dibuat van Helmont berjudul De Peste, Newton pun ternyata juga ikut menulis resep obat wabah dalam catatannya.
Lantas apa saja yang ditulis dalam resep pengobatan wabah itu?
Dalam catatannya ia menyebut langkah pertama dalam penyembuhan adalah menggantung katak terbalik di cerobong selama tiga hari.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan muntahan katak tersebut.
Selanjutnya, giling katak menjadi bubuk dan campur dengan muntahan katak yang sudah terkumpul dan bentuk menjadi beberapa tablet hisap.
Setelah itu letakkan obat berbentuk tablet hisap di daerah yang terinfeksi.
Meski resep tersebut terdengar aneh dan tak masuk akal, namun menurut Newton, ini adalah obat terbaiknya dan dapat mengusir penularan dan mengeluarkan racun.