Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Link Pengumuman dan Cara Cek Hasil Seleksi PT KAI

Kompas.com - 16/10/2021, 05:33 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Pengumuman seleksi lowongan kerja PT KAI dilakukan Jumat (15/10/2021).

Pendaftar dapat melihat hasil pengumuman di https://recruitment.kai.id/ 

Informasi mengenai pengumuman seleksi PT KAI menjadi berita yang banyak mendapat perhatian pembaca di laman Tren.

Berita lainnya yaitu perihal Hari Cuci Tangan Sedunia, kutu putih pada tanaman, dan alasan maraknya pinjaman online ilegal.

Selengkapnya, berikut berita Populer Tren sepanjang Jumat (15/10/2021) hingga Sabtu (16/10/2021).

1. Cara cek pengumuman PT KAI

Setelah sempat tertunda dari tanggal 12 Oktober 2021, pengumuman seleksi PT KAI akhirnya diumumkan Jumat, 15 Oktober 2021.

Cara cek pengumuman peserta yang lolos seleksi adminstrasi PT KAI dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Kunjungi laman https://recruitment.kai.id/
  • Pilih menu "Pengumuman" yang letaknya ada di bagian atas laman tersebut Nantinya akan ada informasi soal pengumuman hasil rekrutmen
  • Pengecekan juga bisa dilakukan melalui dashboard pelamar, caranya pilih menu "Login" pada pojok kanan atas laman
  • Isikan username, password, dan code
  • Klik tombol "Login" di bawahnya
  • Setelah itu, pilih menu "Riwayat Apply"
  • Di sana akan tertera status lamaran, apakah memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi
  • Bila memenuhi syarat administrasi, akan ada tombol "Cetak Kartu" peserta.

Selengkapnya dapat dilihat di sini: 

Cara Cek Pengumuman Seleksi Administrasi PT KAI, Klik recruitment.kai.id

 

2. Hari cuci tangan sedunia

Ilustrasi cuci tangan, hari cuci tangan sedunia. Cara cegah kulit rusak karena keseringan cuci tangan.Shutterstock/Alexander Raths Ilustrasi cuci tangan, hari cuci tangan sedunia. Cara cegah kulit rusak karena keseringan cuci tangan.

Tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia.

Cuci tangan dengan sabun penting karena kuman penyebab penyakit yang tak kasat mata ada di tangan kita, bisa dengan mudah dihilangkan.

Terutama ketika selesai menggunakan kamar mandi, saat menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah batuk, bersin, atau menyeka hidung.

Mencuci tangan dengan sabun dan air tidak hanya sederhana dan murah, tetapi juga secara drastis mengurangi jumlah anak kecil yang sakit.

Info selengkapnya bisa dibaca di sini:

Hari Cuci Tangan Sedunia 15 Oktober 2021, Berikut Tema dan Sejarahnya

3. Link cek pengumuman PT KAI

Hasil seleksi administrasi rekrutmen PT Kereta Api Indonesia (KAI) diumumkan Jumat (15/10/2021).

Pengumuman seleksi administrasi rekrutmen eksternal PT KAI 2021 dapat diakses melalui laman recruitment.kai.id

Hal tersebut disampaikan oleh VP Public Relations PT KAI Joni Martinus.

“Pengumuman (hasil administrasi) akan dilakukan di https://recruitment.kai.id/ ,” ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Peserta dapat memilih menu “Pengumuman”, sehingga tidak perlu login dengan akun masing-masing.

Penjelasan lengkapnya dapat dilihat di sini:

Link dan Cara Cek Pengumuman Rekrutmen PT KAI

 

4. Kutu putih pada tanaman

Ilustrasi kutu putih pada tanaman.SHUTTERSTOCK/VIKTORIALVANETS Ilustrasi kutu putih pada tanaman.

Kutu Putih adalah salah satu hama tanaman yang kerap muncul saat menanam sayuran, baik tomat, cabai, maupun terong.

Hama ini berupa bintik-bintik putih, yang terlihat seperti kumpulan kutu dengan tubuh yang dikelilingi serabut putih seperti serat kapas pada tanaman.

Tak jarang, Kutu Putih ini muncul bersamaan dengan kawanan semut. Timbullah berbagai pertanyaan.

Apakah berhubungan? Mengapa semut sering muncul bersamaan dengan hama kutu putih? Berikut penjelasan dari peneliti:

Mengapa Kutu Putih pada Tanaman Kerap Muncul Bersama Semut?

5. Mengapa pijol ilegal marak?

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK Tongam L Tobing mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menghentikan setidaknya 3.515 entitas pinjol ilegal.

Namun, tidak dimungkiri bahwa masih banyak penawaran pinjol ilegal di masyarakat.

Tongam menjelaskan, maraknya pinjol ilegal di masyarakat dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu sisi pelaku dan korban.

Dari sisi pelaku pinjol ilegal dapat dikarenakan kemudahan membuat aplikasi, situs, atau website.

“Lokasi server banyak ditempatkan di luar negeri,” tambah dia.

Sementara dari sisi masyarakat, tingkat literasinya masih rendah.

Sebelum melakukan pinjaman secara online, masyarakat tidak melakukan pengecekan legalitas dan terbatasnya pemahaman terhadap pinjol.

Selengkapnya dapat disimak di sini:

Sudah Banyak Korban, Mengapa Pinjol Ilegal Masih Marak? Ini Kata OJK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com