Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Pakai APBN, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 12/10/2021, 12:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Membahayakan APBN

Menurutnya, beban utang yang meningkat tentu akan membahayakan APBN dalam jangka panjang, terlebih 2022 target defisit anggaran masih berada pada level 4,85 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sehingga, pemerintah juga harus menanggung pembayaran bunga utang Rp 405 triliun.

Ia mempertanyakan apakah proyek kereta cepat ini sudah diperhitungkan dalam APBN 2022 atau belum.

"DPR diminta melakukan evaluasi dulu sebelum menyetujui masuknya investasi pemerintah ke kereta cepat. Bongkar dulu penyebab anggaran kereta cepat membengkak kenapa?" saran Bhima.

Kemudian, ia juga menyarankan untuk dilakukan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atau membentuk Panitia Khusus (Pansus).

"Jangan asal suntik proyek yang sebenarnya manfaat ekonomi nya kecil dan akan jadi beban jangka panjang bagi fiskal negara," kata dia.

Baca juga: Video Viral Toilet di Kereta Tanpa Tadah, Air dan Kotoran Langsung Turun ke Rel, Apakah di Indonesia?

Indonesia sentris hanya ilusi

Lebih lanjut Bhima mengatakan, adanya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menunjukkan janji pembangunan Indonesia sentris hanyalah ilusi.

Menurutnya, gap atau jarak ekonomi antara Jawa dan luar Jawa masih lebar, salah satunya karena ketimpangan pembangunan infrastruktur.

Ia menjabarkan, kontribusi Jawa dalam PDB sebesar 57,8 persen pada kuartal ke-II 2021, Maluku dan Papua hanya berkontribusi 2,4 persen, dan Kalimantan 8,2 persen.

"Ketimpangan ini tidak akan selesai kalau Jawa yang jadi fokus pembangunan," ucap Bhima.

Baca juga: KAI Luncurkan KA Airlangga Rute Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen, Berapa Harga Tiketnya?

Terlebih lagi konteks Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dibangun saat akses jalan tol Cipularang sudah memadai untuk angkutan maupun mobil pribadi.

Padahal, menurut Bhima, daerah lain di luar Jawa, masalah jembatan saja sebagian masih ada yang masuk kategori rusak dan rusak berat.

"Ini sangat tidak adil, terlebih pembangunan kereta cepat berorientasi bukan angkutan logistik tapi angkutan massal atau penumpang," kata dia.

"Masalahnya kan ada di biaya logistik yang mahal, ini malah dibangun high-speed rail untuk penumpang kelompok menengah-atas. Jelas tidak nyambung," lanjut Bhima.

Baca juga: Viral, Video Masinis Dilempar Batu hingga Terluka saat Berdinas, Begini Ceritanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com