Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021

Kompas.com - 10/10/2021, 12:45 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Adapun tema-tema yang digunakan dari tahun ke tahun antara lain:

  • 1996 Perempuan dan Kesehatan Mental
  • 1997 Anak-anak dan Kesehatan Mental
  • 1998 Kesehatan Jiwa dan Hak Asasi Manusia
  • 1999 Kesehatan Mental dan Penuaan
  • 2000-2001 Kesehatan Mental dan Pekerjaan
  • 2002 Pengaruh Trauma dan Kekerasan pada Anak & Remaja
  • 2003 Gangguan Emosional dan Perilaku Anak & Remaja
  • 2004 Hubungan Antara Kesehatan Fisik & Mental: gangguan yang terjadi bersamaan
  • 2005 Kesehatan Mental dan Fisik Sepanjang Masa Hidup
  • 2006 Membangun Kesadaran – Mengurangi Risiko: Penyakit Mental & Bunuh Diri
  • 2007 Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah: Dampak Budaya dan Keanekaragaman
  • 2008 Menjadikan Kesehatan Mental sebagai Prioritas Global: Meningkatkan Layanan melalui Advokasi dan Aksi Warga
  • 2009 Kesehatan Mental dalam Perawatan Primer: Meningkatkan Perawatan dan Mempromosikan Kesehatan Mental
  • 2010 Kesehatan Mental dan Penyakit Fisik Kronis
  • 2011 Dorongan Besar: Berinvestasi dalam Kesehatan Mental
  • Depresi 2012: Krisis Global
  • 2013 Kesehatan Mental dan Lansia
  • 2014 Hidup dengan Skizofrenia
  • 2015 Martabat Kesehatan Jiwa
  • 2016 Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan Mental
  • 2017 Kesehatan Mental di Tempat Kerja
  • 2018 Anak Muda dan Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah
  • 2019 Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri
  • 2020 Bergerak untuk Kesehatan Mental: Mari Berinvestasi!

Baca juga: Mulai Hari Ini, Masa Sanggah Seleksi PPPK Guru Tahap I, Berikut Caranya

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021

Pandemi virus corona telah berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat.

Selama Majelis Kesehatan Dunia pada Mei 2021, pemerintah dari seluruh dunia menyadari perlunya meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental di semua tingkatan.

Adapun beberapa negara telah menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan mental kepada penduduknya.

Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), slogan kampanye tahun ini yaitu “Perawatan Kesehatan Mental untuk Semua: Mari Kita Wujudkan”.

Baca juga: Benarkah CPNS 2022 Ditiadakan? Ini Penjelasan BKN

Australia

Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Australia, health.gov.au, Menteri Kesehatan dan Perawatan Lanjut Usia Hon Greg Hunt MP mengakui bahwa kehidupan mayoritas orang di Australia telah terbalik sejak pandemi melanad.

Menurut dia, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Satu dari setiap lima orang Australia, sekitar empat juta orang, menderita penyakit mental pada tahun tertentu, dan hampir separuh populasi pernah menderita gangguan mental pada suatu waktu dalam hidupnya.

Hunt memaparkan bahwa sejak Maret 2020, pemerintah telah meningkatkan dana tambahan lebih dari 500 juta dollar AS untuk memastikan warga Australia mendapatkan dukungan kesehatan mental yang dibutuhkan selama pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com