Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021

Kompas.com - 10/10/2021, 12:45 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.

Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan membolisasi upaya untuk mendukung kesehatan mental.

Melansir India Today, kesehatan mental menjadi salah satu bidang kesehatan yang paling diabaikan.

Sekitar 1 miliar orang hidup dengan gangguan mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol, dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri.

Stigma sosial, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia dari orang dengan kondisi mental lebih lanjut, memicu situasi gangguan kesehatan mental.

Berikut sejarah dan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021:

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sejarah, dan Pentingnya Investasi Mental...

Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia

Berdasarkan informasi dari situs resmi WFMH, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pertama kalinya pada 10 Oktober 1992.

Di hari tersebut, dimulai sebagai kegiatan tahun Federasi Mental Dunia oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter.

Pada awalnya, tidak ada tema khusus, hanya bertujuan untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan.

Dalam tiga tahun pertama, salah satu kegiatan utama yang menandai Hari Kesehatan Mental Sedunia, yaitu siaran televisi dua jam secara global melalui sistem satelit badan informasi AS dari studio di Talahassee, Florida.

Para anggota Dewan WFMH berpartisipasi dari studio.

Sedangkan partisipan dari negara lain seperti Australia, Chili, Inggris, dan Zambia berpartisipasi melalui telpon, serta segmen pra-rekaman dari Jenewa, Atlanta, dan Mexico City.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia: Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia

Tema pertama untuk peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia terlaksana pada 1994, yaitu “Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia”.

Kampanye ini mendapatkan umpan balik dari 27 negara, dengan kampanye nasional yang terkenal di Inggris dan Australia.

Pada 2015, mulai diadakan berbagai peringatan internasional di seluruh dunia yang kemudian dilaporkan ke Sekretariat WFMH.

Adapun tema-tema yang digunakan dari tahun ke tahun antara lain:

  • 1996 Perempuan dan Kesehatan Mental
  • 1997 Anak-anak dan Kesehatan Mental
  • 1998 Kesehatan Jiwa dan Hak Asasi Manusia
  • 1999 Kesehatan Mental dan Penuaan
  • 2000-2001 Kesehatan Mental dan Pekerjaan
  • 2002 Pengaruh Trauma dan Kekerasan pada Anak & Remaja
  • 2003 Gangguan Emosional dan Perilaku Anak & Remaja
  • 2004 Hubungan Antara Kesehatan Fisik & Mental: gangguan yang terjadi bersamaan
  • 2005 Kesehatan Mental dan Fisik Sepanjang Masa Hidup
  • 2006 Membangun Kesadaran – Mengurangi Risiko: Penyakit Mental & Bunuh Diri
  • 2007 Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah: Dampak Budaya dan Keanekaragaman
  • 2008 Menjadikan Kesehatan Mental sebagai Prioritas Global: Meningkatkan Layanan melalui Advokasi dan Aksi Warga
  • 2009 Kesehatan Mental dalam Perawatan Primer: Meningkatkan Perawatan dan Mempromosikan Kesehatan Mental
  • 2010 Kesehatan Mental dan Penyakit Fisik Kronis
  • 2011 Dorongan Besar: Berinvestasi dalam Kesehatan Mental
  • Depresi 2012: Krisis Global
  • 2013 Kesehatan Mental dan Lansia
  • 2014 Hidup dengan Skizofrenia
  • 2015 Martabat Kesehatan Jiwa
  • 2016 Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan Mental
  • 2017 Kesehatan Mental di Tempat Kerja
  • 2018 Anak Muda dan Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah
  • 2019 Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri
  • 2020 Bergerak untuk Kesehatan Mental: Mari Berinvestasi!

Baca juga: Mulai Hari Ini, Masa Sanggah Seleksi PPPK Guru Tahap I, Berikut Caranya

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021

Pandemi virus corona telah berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat.

Selama Majelis Kesehatan Dunia pada Mei 2021, pemerintah dari seluruh dunia menyadari perlunya meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental di semua tingkatan.

Adapun beberapa negara telah menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan mental kepada penduduknya.

Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), slogan kampanye tahun ini yaitu “Perawatan Kesehatan Mental untuk Semua: Mari Kita Wujudkan”.

Baca juga: Benarkah CPNS 2022 Ditiadakan? Ini Penjelasan BKN

Australia

Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Australia, health.gov.au, Menteri Kesehatan dan Perawatan Lanjut Usia Hon Greg Hunt MP mengakui bahwa kehidupan mayoritas orang di Australia telah terbalik sejak pandemi melanad.

Menurut dia, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Satu dari setiap lima orang Australia, sekitar empat juta orang, menderita penyakit mental pada tahun tertentu, dan hampir separuh populasi pernah menderita gangguan mental pada suatu waktu dalam hidupnya.

Hunt memaparkan bahwa sejak Maret 2020, pemerintah telah meningkatkan dana tambahan lebih dari 500 juta dollar AS untuk memastikan warga Australia mendapatkan dukungan kesehatan mental yang dibutuhkan selama pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Tren
Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com