KOMPAS.com - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.
Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan membolisasi upaya untuk mendukung kesehatan mental.
Melansir India Today, kesehatan mental menjadi salah satu bidang kesehatan yang paling diabaikan.
Sekitar 1 miliar orang hidup dengan gangguan mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol, dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri.
Stigma sosial, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia dari orang dengan kondisi mental lebih lanjut, memicu situasi gangguan kesehatan mental.
Berikut sejarah dan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021:
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sejarah, dan Pentingnya Investasi Mental...
Berdasarkan informasi dari situs resmi WFMH, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pertama kalinya pada 10 Oktober 1992.
Di hari tersebut, dimulai sebagai kegiatan tahun Federasi Mental Dunia oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter.
Pada awalnya, tidak ada tema khusus, hanya bertujuan untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan.
Dalam tiga tahun pertama, salah satu kegiatan utama yang menandai Hari Kesehatan Mental Sedunia, yaitu siaran televisi dua jam secara global melalui sistem satelit badan informasi AS dari studio di Talahassee, Florida.
Para anggota Dewan WFMH berpartisipasi dari studio.
Sedangkan partisipan dari negara lain seperti Australia, Chili, Inggris, dan Zambia berpartisipasi melalui telpon, serta segmen pra-rekaman dari Jenewa, Atlanta, dan Mexico City.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia: Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya
Tema pertama untuk peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia terlaksana pada 1994, yaitu “Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia”.
Kampanye ini mendapatkan umpan balik dari 27 negara, dengan kampanye nasional yang terkenal di Inggris dan Australia.
Pada 2015, mulai diadakan berbagai peringatan internasional di seluruh dunia yang kemudian dilaporkan ke Sekretariat WFMH.
Adapun tema-tema yang digunakan dari tahun ke tahun antara lain:
Baca juga: Mulai Hari Ini, Masa Sanggah Seleksi PPPK Guru Tahap I, Berikut Caranya
Pandemi virus corona telah berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat.
Selama Majelis Kesehatan Dunia pada Mei 2021, pemerintah dari seluruh dunia menyadari perlunya meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental di semua tingkatan.
Adapun beberapa negara telah menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan mental kepada penduduknya.
Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), slogan kampanye tahun ini yaitu “Perawatan Kesehatan Mental untuk Semua: Mari Kita Wujudkan”.
Baca juga: Benarkah CPNS 2022 Ditiadakan? Ini Penjelasan BKN
Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Australia, health.gov.au, Menteri Kesehatan dan Perawatan Lanjut Usia Hon Greg Hunt MP mengakui bahwa kehidupan mayoritas orang di Australia telah terbalik sejak pandemi melanad.
Menurut dia, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Satu dari setiap lima orang Australia, sekitar empat juta orang, menderita penyakit mental pada tahun tertentu, dan hampir separuh populasi pernah menderita gangguan mental pada suatu waktu dalam hidupnya.
Hunt memaparkan bahwa sejak Maret 2020, pemerintah telah meningkatkan dana tambahan lebih dari 500 juta dollar AS untuk memastikan warga Australia mendapatkan dukungan kesehatan mental yang dibutuhkan selama pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.