LUBUK sanubari saya langsung dirundung duka setelah mendengar berita duka tentang nasib Brigjen Junior Tumilaar setelah berpihak kepada rakyat tergusur.
Baca juga: Dicopot Usai Surati Kapolri, Brigjen Junior Tumilaar: Saya Perkirakan Pasti Saya Melanggar
Terberitakan bahwa Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspom AD) menegaskan bahwa Brigjen Junior Tumilaar diberhentikan dari jabatan Inspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka.
Jenderal bintang satu itu diduga melanggar hukum disiplin dan pidana militer terkait surat terbuka yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia terkait kasus babinsa melindungi rakyat terancam tergusur.
Pasal berlapis akan dikenakan terhadap Birgjen Junior.
Untuk kepentingan proses hukum militer, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menandatangani surat perintah pembebastugasan Brigjen Junior.
Sebagai rakyat jelata saya tidak paham peraturan apalagi hukum yang khusus berlaku bagi kepolisian dan TNI.
Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan yang juga sedang berupaya menghayati makna adiluhur Pancasila, saya merasa yakin bahwa Brigjen Junior Tumilaar adalah seorang warga Indonesia yang benar-benar menghayati makna adiluhur yang terkandung di dalam Pancasila khususnya sila kedua dan terakhir Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Akibat menghayati Pancasila, Brigjen Junior Tumilaar berupaya mewujudkannya menjadi kenyataan dengan keberpihakan dirinya kepada kepentingan rakyat kecil. Ini sesuai dengan warisan kearifan TNI yang diwejangkan oleh Jenderal Besar Soedirman bahwa rakyat adalah Ibu Kandung TNI dan rakyat adalah Bapak Kandung NKRI.
Maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri bersujud demi berdoa memohon perkenan Yang Maha Kuasa menganugerahkan kekuatan lahir batin kepada Brigjen Junior Tumilaar agar mampu setia gigih berjuang mewujudkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia bukan sekadar untuk dihafal namun benar-benar menjadi kenyataan sikap dan perilaku.
Amin.