Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 10 Oktober: Kasus Melonjak, Singapura Lanjutkan Hidup Bersama Covid-19

Kompas.com - 10/10/2021, 07:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Bersamaan itu, satuan tugas pemerintah meluncurkan langkah-langkah baru untuk memperluas suntikan pendorong dan melarang orang tak divaksinasi dari lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti mal, pusat makanan, atau acara lokal.

“Sekarang penyakit itu menjadi lebih mudah dikelola dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi,” tutur Lee.

Dengan vaksinasi, lanjut dia, penyakit ini menjadi lebih dapat diobati dengan 98 persen kasus menjadi ringan dan orang-orang dapat memperoleh manfaat dari pemulihan di rumah.

Akan tetapi, diperingatkan bahwa kasus baru kemungkinan akan terus meningkat, juga kematian, dengan sekitar 100 persen menjadi sakit parah jika ada 5.000 kasus dalam sehari.

“Kita mungkin harus menginjak rem lagi jika kasus kembali berkembang terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan dan petugas kesehatan. Tapi kami akan lebih mampu mengatasi lonjakan di masa depan, karena kapasitas perawatan kesehatan meningkat, begitu juga tingkat kekebalan,” papar Lee.

Lee menjabarkan gambaran normal baru, mungkin setelah tiga hingga enam bulan, Singapura akan melonggarkan pembatasan, menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ringan dan kasus turun menjadi ratusan per hari.

Normal baru juga berarti rumah sakit bekerja pada kapasitas normal dan penduduk melanjutkan hal-hal yang biasa dilakukan.

Baca juga: Update Corona 3 Oktober: 5 Negara Kasus Terbanyak | Malaysia Setujui Vaksin Sinovac Usia 12-17 Tahun

Singapura tambah pintu masuk untuk 8 negara

Singapura mengumumkan akan membuka jalur perjalanan baru untuk pengunjung yang divaksinasi dari delapan negara lain.

Yaitu, Kanada, Denmark, Perancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

“Semua 8 negara sudah terbuka untuk pelancong dari Singapura. Jadi akan memulihkan perjalanan dua arah bebas karantina antara Singapura dengan negara-negara tersebut,” ujar Menteri Perhubungan S Iswaran seperti dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (10/10/2021).

Pelancong dari delapan negara tersebut, yang memenuhi persyaratan dapat memasuki Singapura mulai 19 Oktober.

Inisiatif ini memungkinkan perjalanan bebas karantina bagi orang yang divaksinasi, tapi para pelancong harus mengikuti tes Covid-19 untuk memastikan tidak terinfeksi virus sebelum memasuki Singapura.

Sebelumnya, Singapura telah membuka perjalanan dengan vaksinasi bagi negara Jerman dan Brunei pada September lalu.

Baca juga: Update Corona 20 Agustus: Singapura Buka Jalur Perjalanan untuk Jerman dan Brunei

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com