Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Onfray Anti-Freud

Kompas.com - 10/10/2021, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKIBAT bahasa Prancis saya hanya memadai untuk membaca komik Asterix mahakarya Goscigny didukung gambar-gambar yang dibuat oleh Uderzo, maka saya tidak mampu membaca buku kontroversial Michel Onfray dalam bahasa aslinya yaitu Prancis.

Saya hanya mampu membaca buku Onfray berjudul Anti-Freud yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan sub-judul Die Psychoanalyse wird entzaubert yang tentu saja mustahil secara sempurna mengungkap makna yang diniatkan Onfray dalam bahasa Prancis.

Lima bab

Buku Anti-Freud garapan Michel Onfray terdiri dari lima bab.

Bab pertama Symptomatologie mengupas pandangan filosofis Freud berserta sukma yang dicuri Freud dari pemikiran Nuietzche.

Bagian kedua, Ginealogie mengulas hubungan internal keluarga Freud dikaitkan dengan teori Oedipus-Komplexes serta Vatermorde. Juga diungkit hubungan Freud dengan Ibu dan putrinya yang menurut Onfray beraroma inses.

Bagian ke tiga, Methodologie mengkritik metode terapi Freud yang menggunakan kokain dan terapi kejutan elektronik yang memang kini sudah ditinggalkan di samping kerinduan Freud terhadap pengakuan sosial mau pun ilmu kedokteran.

Bab keempat, Thaumaturgue menyebut bahwa psikoanalisa yang dianggap dibapaki Freud pada hakikatnya sebenarnya sudah didayagunakan kaum Sofis seperti Antiphon dari Athena.

Pada bagian akhir, Ideologie, Onfray menelaah hubungan Freud dengan Mussolini di samping kecenderungan Freud terhadap misogynist dan homophobia beserta pandangan Freud terhadap masturbasi.

Kritik

Buku Michel Onfray relatif tidak terlalu dihiraukan oleh para ilmuwan perilaku Jerman karena Sigmund Freud lebih diberhalakan di Amerika Serikat ketimbang di Jerman.

Di Amerika Serikat, Sigmund Freud bersama Albert Einstein dianggap sebagai superstar Yahudi korban kekejaman Adolf Hitler yang memang sangat antiyahudi.

Namun buku kritik Onfray terhadap Freud terpaksa menghadapi kritik pedas dari biografer Sigmund Freud yaitu sejarawati Elisabeth Roudinesco yang menganggap Onfray tidak rasional (baca: tidak waras) akibat terhanyut arus kebencian berlebihan terhadap Sigmund Freud dan segenap pemikirannya.

Sementara kolomnis Gudrun Mangold menilai buku Onfray jenaka terutama ketika menampilkan paradoksa bahwa Sigmud Freud mengembangkan sebuah metode yang manjur bagi seluruh umat manusia kecuali bagi dirinya sendiri.

Kesimpulan subjektif

Tentu saja kelas dan kasta saya jauh di bawah Elisabeth Roudinesco serta Gudrun Mangold namun dari buku-buku tulisan Sigmund Freud yang saya sempat baca seperti Die Interpretation von Traeumen, Psychopathologie des Alltags, Drei Essays zur Sexualtheorie, Totem und Tabu, Einfuehrung in die Psychoanalyse, Einfuehrung des Narzissmus, saya memberanikan diri memetik beberapa kesimpulan yang tentu saja subjektif.

Menurut saya Sigmund Freud sangat mahir dalam menulis demi mengekspresikan pemikiran-pemikiran dirinya.

Tata kata dan kalimat Freud enak dibaca meski penuh dengan istilah-istilah baru bikinan Freud sendiri.

Freud memang kreatif memproduksi istilah-istilah yang keren maka menarik seperti Oedipus Complex, Vatermord, Super Ego et cetera.

Namun mungkin akibat memang egosentris maka Freud cenderung menggeneralisir seluruh manusia di planet bumi atau minimal di Eropa dan Amerika Serikat semua sama saja dengan diri Freud sendiri.

Akibat namanya memang psikoanalisa maka dengan sendirinya Freud terpancang pada das sein yang mengutamakan analisa diagnostika maka melalaikan das solen yang mengedepankan solusi.

Agar gangguan perilaku alih-alih sembuh malah makin parah maka sebaiknya seorang pasien menderita gangguan perilaku di Depok atau Demak jangan ditangani dengan metode psikoanalisa Sigmund Freud yang rasanya lebih cocok untuk menyembuhkan pasien menderita gangguan perilaku di Wina atau New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com