Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 10 Oktober: Kasus Melonjak, Singapura Lanjutkan Hidup Bersama Covid-19

Kompas.com - 10/10/2021, 07:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir dua tahun terjadi, kasus baru infeksi virus corona masih terus dilaporkan di sejumlah negara.

Melansir Worldometers pada Minggu (10/10/2021) pukul 06.00 WIB, berikut kasus corona secara global sejauh ini:

  • Total infeksi: 238.325.290 kasus
  • Total sembuh: 215.459.676 kasus
  • Total meninggal dunia: 4.862.226 kasus

Sementara itu, kasus corona di Indonesia sebagai berikut:

  • Total infeksi: 4.227.038 kasus
  • Total sembuh: 4.059.267 kasus
  • Total meninggal dunia: 142.612 kasus

Adapun lima negara dengan kasus tertinggi di dunia, yaitu:

  1. Amerika Serikat (45.179.038 kasus positif)
  2. India (33.952.266 kasus positif)
  3. Brasil (21.567.181 kasus positif)
  4. Inggris (8.120.713 kasus positif)
  5. Rusia (7.746.718 kasus positif)

Baca juga: Update Corona 8 Oktober: Kasus Covid-19 Indonesia | India Buka Wisatawan 15 Oktober

Kasus naik, Singapura teruskan hidup dengan Covid-19

Singapura melaporkan, lebih dari 3.000 kasus baru selama lima hari berturut-turut pada Sabtu (9/10/2021), dengan penambahan 11 orang meninggal dunia dikarenakan komplikasi akibat virus tersebut.

Tepatnya, terdapat 3.703 kasus baru dilaporkan, menjadi yang tertinggi sejauh ini, terdiri dari 3.700 infeksi lokal dan tiga kasus impor.

Hingga Sabtu, Singapura telah melaporkan total 124.157 kasus Covid-19 sejak awal pandemi.

Adapun korban meninggal yaitu lima pria dan enam wanita, berusia antara 56-90 tahun, dengan empat di antaranya tidak divaksinasi Covid-19, tiga orang tak divaksinasi penuh, dan empat lainnya divaksinasi lengkap.

Dituliskan CNA, sepuluh orang dari total kasus meninggal mempunyai kondisi medis yang mendasarinya atau penyakit komorbid.

Penambahan kasus tewas ini menjadikan jumlah kematian di Singapura akibat virus corona sebanyak 153.

Baca juga: Studi: Tak Pakai Masker, Virus Masih Bisa Menular dari Jarak 2 Meter

Melanjutkan hidup dengan Covid-19

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ingin melanjutkan strategi hidup dengan corona, tanpa dilumpuhkan oleh rasa takut.

Melansir The Japan Times, Singapura tidak dapat tetap terkunci dan ditutup tanpa batas waktu, tapi di saat yang sama akan ada cukup banyak kasus Covid-19 dalam beberapa waktu mendatang.

Baru-baru ini, Singapura kembali menerapkan beberapa pembatasan sosial dalam upaya menekan peningkatan jumlah infeksi harian yang telah mendekat 3.600 dan mengancam sistem perawatan kesehatan.

Meskipun hampir 85 persen dari populasinya telah divaksinasi penuh, negara ini berjuang untuk kembali ke kehidupan normal di tengah meningkatnya kecemasan atas rencana yang terus berubah untuk hidup dengan virus.

“Kita perlu memperbarui pola pikir kita. Kita tidak boleh lumpuh oleh rasa takut. Mari melakukan aktivitas sehari-hari senormal mungkin, mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,” ujar Lee.

Baca juga: Studi: Antibodi Covid-19 dalam ASI Bertahan hingga 10 Bulan dan Bisa Lindungi Bayi

Bersamaan itu, satuan tugas pemerintah meluncurkan langkah-langkah baru untuk memperluas suntikan pendorong dan melarang orang tak divaksinasi dari lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti mal, pusat makanan, atau acara lokal.

“Sekarang penyakit itu menjadi lebih mudah dikelola dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi,” tutur Lee.

Dengan vaksinasi, lanjut dia, penyakit ini menjadi lebih dapat diobati dengan 98 persen kasus menjadi ringan dan orang-orang dapat memperoleh manfaat dari pemulihan di rumah.

Akan tetapi, diperingatkan bahwa kasus baru kemungkinan akan terus meningkat, juga kematian, dengan sekitar 100 persen menjadi sakit parah jika ada 5.000 kasus dalam sehari.

“Kita mungkin harus menginjak rem lagi jika kasus kembali berkembang terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan dan petugas kesehatan. Tapi kami akan lebih mampu mengatasi lonjakan di masa depan, karena kapasitas perawatan kesehatan meningkat, begitu juga tingkat kekebalan,” papar Lee.

Lee menjabarkan gambaran normal baru, mungkin setelah tiga hingga enam bulan, Singapura akan melonggarkan pembatasan, menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ringan dan kasus turun menjadi ratusan per hari.

Normal baru juga berarti rumah sakit bekerja pada kapasitas normal dan penduduk melanjutkan hal-hal yang biasa dilakukan.

Baca juga: Update Corona 3 Oktober: 5 Negara Kasus Terbanyak | Malaysia Setujui Vaksin Sinovac Usia 12-17 Tahun

Singapura tambah pintu masuk untuk 8 negara

Singapura mengumumkan akan membuka jalur perjalanan baru untuk pengunjung yang divaksinasi dari delapan negara lain.

Yaitu, Kanada, Denmark, Perancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

“Semua 8 negara sudah terbuka untuk pelancong dari Singapura. Jadi akan memulihkan perjalanan dua arah bebas karantina antara Singapura dengan negara-negara tersebut,” ujar Menteri Perhubungan S Iswaran seperti dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (10/10/2021).

Pelancong dari delapan negara tersebut, yang memenuhi persyaratan dapat memasuki Singapura mulai 19 Oktober.

Inisiatif ini memungkinkan perjalanan bebas karantina bagi orang yang divaksinasi, tapi para pelancong harus mengikuti tes Covid-19 untuk memastikan tidak terinfeksi virus sebelum memasuki Singapura.

Sebelumnya, Singapura telah membuka perjalanan dengan vaksinasi bagi negara Jerman dan Brunei pada September lalu.

Baca juga: Update Corona 20 Agustus: Singapura Buka Jalur Perjalanan untuk Jerman dan Brunei

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com